PROBLEM SOLVING & DECISION MAKING

  • by Bizplus.id
  • October 26, 2020 October 26, 2020

Masalah & resiko ( Problem Solving ), 2 kata yang sudah pasti dalam setiap hari kita selalu hadapi, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam pekerjaan. Kita tidak mungkin akan bebas dari masalah & resiko, bahkan saat tidur pun kita tetap memiliki resiko. Resiko tidak akan bangun kembali alias dipanggil menghadap Yang Maha Kuasa.

Untuk menghadapi dan menyelesaikan masalah & resiko dibutuhkan skill yang baik. Skill tersebut adalah Problem Solving & Decision Making. Apakah itu? Problem solving adalah sebuah proses berpikir manusia dalam rangka menyelesaikan & menghadapi permasalahan. Sementara decision making adalah kemampuan manusia dalam membuat keputusan untuk menyelesaikan permasalahan.

PROBLEM SOLVING

Problem Solving

Masalah & resiko, 2 kata yang sudah pasti dalam setiap hari kita selalu hadapi, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam pekerjaan. Kita tidak mungkin akan bebas dari masalah & resiko, bahkan saat tidur pun kita tetap memiliki resiko. Resiko tidak akan bangun kembali alias dipanggil menghadap Yang Maha Kuasa.

Dalam menyelesaikan masalah kita harus berpikir secara kritis. Berpikir kritis diperlukan agar kita dapat jawaban dari permasalahan secara jelas & output yang diinginkan dapat dihasilkan dengan kualitas yang baik. Adapun aspek aspek yang harus dipahami dalam berpikir kritis:

Kejelasan Masalah

Kejelasan terhadap suatu masalah sangat diperlukan jika kita hendak menyelesaikan suatu permasalahan. Ketidakjelasan permasalahan dapat mengakibatkan kita akan salah mengambil keputusan.

Keakuratan penyelesaian

Saat kita telah mendapatkan kejelasan permasalahan kita pun harus mendapatkan keakuratan informasi dari permasalahan tersebut. Informasi yang tidak akurat akan menyebabkan ketidakjelasan permasalahan.

Ketepatan informasi yang didapat sangat diperlukan agar kita mendapatkan kejelasan & keakuratan permasalahan yang dihadapi. Informasi yang tidak tepat arahnya akan menyebabkan penyelesaian akhir menjadi tidak akan tepat pada inti permasalahannya.

Relevansi (kesamaan) antara permasalahan dan jawaban (penyelesaian) ada. Penyelesaian bisa baik & bagus tapi tidak relevan (berkolerasi) dengan permasalahannya, sehingga permasalahan tidak selesai dengan tuntas.

Jawaban (penyelesaian) yang dirumuskan secara detail (mendalam) berdasarkan rujukan-rujukan yang jelas. Permasalahan bisa saja memiliki kejelasan, keakuratan, ketepatan & relevansi namun karena jawaban yang dihasilkan dangkal (kontradiksi dari kedalaman) maka permasalahan pun tidak tuntas selesai.

Keleluasaan

Keleluasaan dari sebuah penyelesaian didasari dari berbagai aspek & sudut pandang. Sebuah penyelesaian masalah yang baik memiliki sudut pandang yang mencerminkan keluasan wawasan kita.

Ketika kita berpikir dengan berbagai kombinasi, satu sama lain saling menunjang dan mendukung perumusan pernyataan dengan benar, maka kita berpikir logis. Ketika berpikir dengan berbagai kombinasi dan satu sama lain tidak saling mendukung atau bertolak belakang, maka hal tersebut tidak logis. Dengan kata lain, kita harus THINK OUTSIDE THE BOX (berpikir diluar pakem). Terkadang saat kita mendapatkan jawaban permasalahan yang diluar kebiasaan memiliki penyelesaian yang baik. Namun jangan disalahartikan, berpikir diluar pakem bukanlah berarti kita tidak mengikuti aturan, namun berpikir yang sedikit berbeda dengan orang kebanyakan.

Problem Solving

LANGKAH-LANGKAH PROBLEM SOLVING

  • Identifikasi Masalah

Langkah pertama dari problem solving adalah identifikasi masalah. Tujuannya adalah supaya masalah tersebut tidak terulang kembali (corrective action).

     2. Analisa

Langkah kedua adalah menganalisa masalah. Temukan root cause (akar permasalahan) dari permasalahan tersebut.

  • Mengambil Keputusan

Setelah identifikasi & analisa masalah, maka saatnya kita harus mengambil keputusan. Kita sudah harus mengkalkulasi segala kemungkinannya.

  • Eksekusi keputusan

Setelah keputusan diambil, jalankan keputusan itu (execute).

  • Evaluasi Hasil Akhir

Setelah keputusan dijalankan, maka kita pun harus mengevaluasi hasil akhirnya. Evaluasi sangat penting karena kita dapat mengukur sejauh mana keberhasilan dari rencana, analisa & keputusan dijalankan.

DECISION MAKING

Saat menghadapi permasalahan kita selalu dihadapkan pada sebuah situasi sulit dimana kita harus menentukan sebuah keputusan. Keputusan pun tidak akan dapat memuaskan semua pihak, akan selalu ada resiko, pro & kontra pada setiap keputusan.

Dalam setiap akan mengambil sebuah keputusan, kita harus mempertimbangkan beberapa hal. Keputusan yang baik adalah keputusan yang sudah dipertimbangkan dengan matang dari segala aspek. Adapun beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam mengambil keputusan adalah:

  • Analisa situasi

Analisa terhadap situasi harus dilakukan secara mendalam. Merujuk pada problem solving diatas, sebelum mengambil keputusan, pikirkan beberapa hal seperti kenapa keputusan itu harus diambil dan apa yang akan terjadi jika tidak segera mengambil keputusan.

  • Saran dari Orang Lain

Sebelum mengambil keputusan, pikirkan beberapa hal seperti kenapa keputusan itu harus diambil dan apa yang akan terjadi jika tidak segera mengambil keputusan. Namun harus diingat bahwa saran dari orang lain belum baik untuk kita ambil.

  • Pertimbangan Pribadi

Pertimbangan & penilaian pribadi juga sangat diperlukan sebelum mengambil keputusan. Pertimbangan pribadi dapat diambil dari penilaian atau pertimbangan diri sendiri.

Pengalaman adalah “guru” yang terbaik. Pengalaman dari kejadian terdahulu diperlukan dalam pengambilan keputusan agar kejadian yang dulu tidak terulang lagi serta keputusan yang salah tidak diambil lagi.

  • Untung & Rugi

Setiap keputusan selalu ada untung & ruginya (resikonya). Tidak ada keputusan yang akan sempurna & mengakomodir semua pihak. Namun apapun resikonya sudah harus kita perhitungkan.

  • Back Up Plan

Selalu sediakan rencana lain, jangan hanya membuat 1 rencana. Segala keputusan itu pasti akan ada kekurangannya walaupun sudah dengan seksama & baik direncanakan. Untuk mengantisipasi masalah yang mendadak, siapkan rencana & penyelesaian cadangan.

  • Efek Pada Orang Lain

Apapun keputusan anda, baik itu keputusan yang sifatnya pribadi, akan membawa dampak pada orang lain. Perhatikan juga apakah efek tersebut positif, negatif atau tidak ada efeknya sama sekali.

Buka dari QuBisa App, banyak penawaran menarik!

problem solving dan decision making adalah

Daftar Dengan Email

Problem Solving dan Decision Making: Manfaat dan Cara Menerapkannya

Problem Solving dan Decision Making: Manfaat dan Cara Menerapkannya

Kemampuan memecahkan masalah ( problem solving ) dan membuat keputusan ( decision making) adalah keterampilan penting dalam kehidupan pribadi dan profesional. Keterampilan ini sangatlah vital untuk mengatasi tantangan, menemukan solusi, dan membuat pilihan yang tepat. Baik itu dalam menyelesaikan konflik, menangani isu-isu kompleks, atau membuat keputusan bisnis penting. Dalam artikel ini, kita akan membahas manfaat dari keterampilan ini serta memberikan tips praktis tentang bagaimana menerapkannya secara efektif. 

Manfaat Problem Solving & Decision Making

Manfaat dari memiliki keterampilan problem solving dan decision making sangatlah beragam. Berikut adalah beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari keterampilan tersebut:

1. Penyelesaian Masalah yang Efektif

Dengan keterampilan problem solving , individu dapat mengidentifikasi masalah dengan lebih baik dan menemukan solusi yang efektif.

2. Pengambilan Keputusan yang Lebih Baik

Keterampilan decision making membantu individu untuk membuat keputusan yang lebih baik dan lebih terinformasi, sehingga mengurangi risiko dan meningkatkan hasil yang diinginkan.

3. Meningkatkan Efisiensi

Dengan kemampuan problem solving dan decision making yang baik, efisiensi operasional dapat ditingkatkan karena masalah dapat diatasi dengan cepat dan keputusan dapat diambil dengan lebih efisien.

4. Peningkatan Produktivitas

Keterampilan ini dapat membantu meningkatkan produktivitas karena masalah dapat diselesaikan dengan cepat dan keputusan dapat diambil tanpa terlalu banyak penundaan.

5. Inovasi dan Perbaikan Berkelanjutan

Problem solving dan decision making yang efektif mendorong inovasi dan perbaikan berkelanjutan dalam organisasi, karena masalah dapat diatasi dengan solusi yang inovatif dan keputusan yang tepat.

Untuk mencari informasi mengenai kursus dan bootcamp terbaik untuk perkembangan karier, bisa mendapatkan informasi lengkapnya dengan klik banner di bawah ini:

Cara Menerapkan Problem Solving & Decision Making

Berikut beberapa tips yang bisa dilakukan dalam menerapkan problem solving dan decision making .

1. Identifikasi Masalah

Tahap pertama dalam menghadapi tantangan adalah dengan mengidentifikasi masalah secara jelas. Penting untuk dapat merumuskan masalah dengan tepat, menetapkan parameter yang terlibat, dan memahami dampaknya terhadap tujuan atau kinerja keseluruhan.

2. Kumpulkan Informasi

Untuk membuat keputusan yang informasional, langkah berikutnya adalah mengumpulkan data dan informasi relevan. Proses ini memungkinkan untuk mendapatkan gambaran yang komprehensif dan mendukung analisis yang lebih akurat.

3. Analisis dengan Sistematis

Penting untuk menerapkan pendekatan sistematis dalam menganalisis masalah. Ini melibatkan pemahaman mendalam tentang hubungan antara berbagai elemen yang terlibat dalam situasi tersebut dan identifikasi penyebab akar yang mendasarinya.

4. Berkolaborasi

Keterlibatan tim dengan berbagai pandangan dapat memberikan keuntungan signifikan. Diskusi kelompok memungkinkan adanya perspektif yang beragam, membuka ruang untuk ide-ide kreatif, dan memanfaatkan kekuatan kolektif tim dalam menyelesaikan masalah.

5. Evaluasi Solusi atau Keputusan Alternatif

Setelah berkolaborasi, langkah selanjutnya adalah mempertimbangkan berbagai solusi atau opsi keputusan yang dihasilkan. Evaluasi risiko dan manfaat dari setiap opsi menjadi kunci untuk memilih alternatif yang paling sesuai dengan tujuan yang diinginkan.

6. Ambil Keputusan

Keputusan yang diambil harus didasarkan pada analisis yang teliti. Pemilihan solusi terbaik harus mempertimbangkan segala aspek yang relevan, termasuk konsekuensi jangka panjang dan dampaknya terhadap tujuan keseluruhan.

7. Implementasikan dan Evaluasi

Setelah keputusan diambil, langkah selanjutnya adalah menerapkannya. Penting untuk melakukan pemantauan dan evaluasi secara teratur untuk memastikan keberhasilan implementasi, dan sekaligus mengidentifikasi peluang perbaikan atau penyesuaian yang mungkin diperlukan. Proses ini memberikan dasar untuk pembelajaran berkelanjutan dan peningkatan proses pengambilan keputusan di masa depan.

Kemampuan problem solving dan decision making adalah keterampilan yang dapat ditingkatkan melalui latihan dan pengalaman. Dengan mengenali manfaatnya dan menerapkan langkah-langkah praktis, Anda dapat memperkuat kemampuan ini dan membawa nilai tambah yang signifikan baik untuk diri sendiri maupun organisasi Anda.

Jika Anda ingin mendalami keterampilan problem solving dan decision making secara mendalam dan efektif, ikuti kursus online Career Acceleration Program (CAP) dari QuBisa bertajuk Menyelesaikan Masalah dan Menentukan Keputusan (Problem Solving and Decision Making) . 

Kursus ini dirancang khusus untuk membimbing Anda melalui studi kasus, dan latihan praktis yang akan meningkatkan kemampuan Anda dalam mengatasi masalah dan membuat keputusan yang bijak. Jangan lewatkan kesempatan ini untuk membawa karier dan kemampuan Anda ke tingkat berikutnya. Segera ikuti kursusnya di QuBisa . 

No Image

Artikel Untuk Kamu

Saran untuk kamu.

Qubisa Logo

Tentang Kami

Unduh aplikasi di.

google-play

QuBisa © 2024 . All rights reserved.

  • DailySocial TV
  • Selasa Startup
  • Privacy & Policy
  • Term of Services

Logo Biznet

Copyright©2020. PT Digital Startup Nusantara

Artificial Intelligence

Funding News

Founders Tips

New Economy

Tips & Trick

ENTERTAINMENT

  • Terms of Services
  • Tjufoo <> Sinbad
  • Starventure
  • E-BOOK 1 MILIAR PERTAMA
  • Mandiri Capital
  • FINTECH LENDING REPORT

Problem Solving: Pengertian, Proses, dan Metodenya

Problem solving adalah proses penyelesaian suatu masalah.

Tiffany Revita - 24 February 2023

Copy link Link copied!

Problem solving merupakan salah satu skill penting yang diperlukan dalam dunia kerja. Pasalnya, problem solving berkaitan erat dengan kemampuan seseorang untuk memecahkan masalah dan menemukan solusi terbaik sebagai bentuk penyelesaiannya.

Namun, problem solving tidak hanya berguna untuk diterapkan dalam hal pekerjaan saja, tetapi juga dapat digunakan untuk memecahkan suatu masalah dalam kehidupan sehari-hari. Lantas, bagaimana prosesnya dan seperti apa metode yang digunakannya?

Simak penjelasan selengkapnya dalam artikel ini!

Apa Itu Problem Solving ?

Pada dasarnya, problem solving adalah sebuah cara untuk menemukan solusi dari sebuah masalah. Menurut Oemar Hamalik, problem solving merupakan suatu proses mental dan intelektual dalam menemukan masalah.

Kemampuan ini berkaitan dengan berbagai hal, seperti kemampuan mendengar, menganalisa, meneliti, kreativitas, komunikasi, kerja tim, hingga pengambilan keputusan. Tujuannya, agar sebuah masalah dapat dipecahkan secara efektif berdasarkan data serta informasi yang akurat.

Proses Problem Solving

Dalam prosesnya, ada empat tahapan dasar problem solving , yakni:

1. Mengidentifikasi Masalah

Langkah pertama dalam proses problem solving adalah mendefinisikan sebuah masalah berdasarkan gejala yang ada. Pasalnya, sebuah masalah biasanya dipengaruhi oleh berbagai faktor.

Faktor-faktor tersebut harus diuraikan terlebih dahulu dengan cara identifikasi agar penyelesainnya dapat dilakukan dengan baik.

2. Menemukan Solusi Terbaik

Problem solving bertujuan untuk menemukan solusi terbaik atas sebuah masalah. Untuk mendapatkan hal tersebut, diperlukan pemahaman yang mendalam mengenai masalah tersebut agar dapat terselesaikan secara efektif.

3. Melakukan Evaluasi

Evaluasi merupakan tahap paling akhir dalam proses problem solving . Dalam tahap ini, solusi yang sudah diputuskan sebelumnya dapat diterapkan. Namun, hal tersebut tidak hanya sampai di situ saja, karena solusi tersebut juga harus ditindaklanjuti agar dapat menyelesaikan masalah secara menyeluruh.

Metode Problem Solving

1. brainstorming.

Brainstorming merupakan metode problem solving yang paling banyak digunakan oleh orang-orang. Pasalnya, metode ini efektif untuk digunakan sebagai pemecahan masalah melalui solusi kreatif.

Prosesnya adalah setiap orang harus menyampaikan ide-ide maupun pendapat yang kemudian dapat diolah menjadi satu solusi utama.

2. 6 Thinking Hats

Dalam metode ini, setiap orang akan mencoba memberikan penyelesaian terhadap suatu masalah dari beragam perspektif. Caranya adalah dengan mengelompokkan ide-ide yang ada ke dalam daftar pro-cons. Dengan begitu, kamu bisa melihat ide mana yang memiliki kelebihan yang paling banyak.

3. The 5 Whys

Metode ini dilakukan dengan cara meng-highlight masalah yang ingin dipecahkan. Kemudian, cari tahu jawaban mengenai “mengapa” masalah tersebut bisa terjadi sebanyak lima kali hingga kamu mendapatkan jawaban yang objektif tentang pertanyaanmu.

4. Lightning Decision Jam

Metode ini memungkinkanmu untuk menulis berbagai hal, mulai dari tantangan, kekhawatiran, hingga kesalahan dalam sebuah catatan kecil. Dengan hal tersebut, kamu bisa memilih masalah mana yang ingin diselesaikan terlebih dahulu dengan melihatnya dari sudut pandang baru. Dengan begitu, penyelesaian masalah dapat dilakukan secara tertatur.

5. Failure Mode and Effect Analysis

Terakhir, metode ini digunakan untuk menganalisis setiap elemen dari strategi bisnis serta kemungkinan-kemungkinan buruk yang akan terjadi. Dengan begitu, kamu bisa menemukan solusi dari masalahmu serta langkah preventif untuk mencegahnya secara lebih mudah.

Nah, itulah penjelasan mengenai problem solving . Dari penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa problem solving merupakan kemampuan pemecahan masalah yang dilakukan dengan proses yang cukup panjang.

Tags: Problem Solving proses problem solving metode problem solving

RECOMMENDED COVERAGE

Cara dan Contoh Memperkenalkan diri saat Interview Kerja

Assessment: Pengertian, Jenis, Fungsi, Format, dan Manfaatnya dalam Era Modern

Cara Membuat Mind Map yang Efektif dan Mudah

Sign up for our newsletter

Review Order

Payment Details

Subscribe Monthly

Total Payment

By clicking the payment method button, you are read and agree to the terms and conditions of Dailysocial.id

 alt=

Check the box to Create your Account

Login to your account

Forgot Password?

To reset your password, please input email of your DailySocial.id account.

Reset Password

Reset link sent!

Thanks! You’ve been emailed a password reset link.

Create your account

Create Account

Check your email to verify!

If you didn’t receive an email in your inbox, check your spam folder.

We've emailed you a temporary password.

Stay connected with us and get full features in our platform. Community and Information can be fully open.

No, thank you.

04 Mar 2022

Apa itu problem solving manfaat dan penerapannya.

Artikel - FAS,

Artikel - FET,

Artikel - FOB,

Artikel - FOE,

 alt=

Masalah dapat didefinisikan sebagai situasi atau tantangan yang memerlukan tindakan atau pemecahan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Dalam hal ini, masalah dapat didefinisikan sebagai proses kognitif yang melibatkan identifikasi, pemahaman, dan penyelesaian suatu masalah.

Proses penyelesaian masalah dimulai dengan pengenalan masalah, kemudian analisis masalah untuk mengetahui penyebabnya dan solusi yang mungkin. Setelah itu, langkah-langkah konkret diambil untuk menerapkan solusi tersebut, dan hasilnya dievaluasi untuk memastikan bahwa masalah telah diselesaikan secara efektif.

Dalam penyelesaian masalah, berbagai keterampilan dapat diperlukan, termasuk kreativitas, pemikiran kritis, pengambilan keputusan, dan kemampuan untuk membangun dan menguji solusi. Ini adalah proses penting dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam konteks profesional maupun pribadi. Kemampuan untuk mengatasi masalah dengan efektif dapat membantu seseorang mengatasi masalah, mencapai tujuan, dan membuat keputusan yang lebih baik.

Bagaimana Proses Problem Solving Terjadi?

Untuk mengatasi masalah atau situasi tantangan, seringkali seseorang menggunakan proses penyelesaian masalah. Pada tahap pertama, masalah diidentifikasi. Ini berarti masalah dikenali dengan jelas. Setelah itu, analisis masalah dilakukan untuk memahami sumber masalah, serta akibatnya. 

Pada tahap ketiga, ide kreatif digunakan untuk menghasilkan berbagai alternatif solusi. Setelah itu, evaluasi solusi dilakukan untuk menentukan solusi terbaik berdasarkan hasilnya. Tahap berikutnya adalah menerapkan solusi melalui rencana tindakan yang jelas, dan terakhir, evaluasi hasilnya. 

Proses penyelesaian masalah membantu orang mengatasi masalah dengan cara yang terorganisir dan efektif, menghasilkan solusi yang lebih baik, dan membuat keputusan yang lebih baik.

Manfaat Problem Solving

Manfaat Problem Solving

Delapan berikut adalah manfaat utama dari memiliki kemampuan menyelesaikan masalah yang perlu kamu tau:

1. Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah  

Manfaat utama problem solving adalah kemampuan untuk mengatasi masalah dengan lebih efektif. Seseorang yang telah memiliki kemampuan pemecahan masalah akan dapat menghadapi tantangan dengan lebih percaya diri, mencari solusi yang lebih baik, dan mengurangi tingkat stres yang dihadapi ketika menghadapi masalah.

2. Meningkatkan Kemampuan Pengambilan Keputusan

Proses analisis dan evaluasi yang dikenal sebagai penyelesaian masalah membantu orang membuat keputusan yang lebih baik dalam kehidupan pribadi dan profesional, seperti memilih karir, investasi, atau keputusan-keputusan penting lain dalam hidup.

3. Meningkatkan Kreativitas 

Saat menghadapi masalah, seseorang seringkali harus berpikir kreatif untuk menemukan cara baru untuk menyelesaikannya. Hal ini dapat membantu meningkatkan kemampuan kreatif dan inovasi.

4. Meningkatkan Komunikasi 

Untuk meningkatkan kemampuan komunikasi interpersonal, penyelesaian masalah sering melibatkan kerja tim, di mana orang harus berkomunikasi dan bekerja sama dengan orang lain.

5. Meningkatkan Produktivitas

Dengan memecahkan masalah secara efektif, individu dan kelompok dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi, yang berkontribusi pada pencapaian tujuan dan hasil yang diinginkan.

6. Meningkatkan Kepercayaan Diri 

Mengatasi masalah dengan sukses dapat meningkatkan kepercayaan diri seseorang. Ini karena mereka sadar bahwa mereka memiliki kemampuan untuk menghadapi tantangan.

7. Pengembangan Karier

Dalam konteks karir, kemampuan pemecahan masalah sangat dihargai. Orang yang memiliki kemampuan pemecahan masalah yang baik memiliki kemungkinan lebih besar untuk mencapai kesuksesan di tempat kerja.

8. Meningkatkan Kualitas Hidup 

Kemampuan menyelesaikan masalah dapat meningkatkan kualitas hidup seseorang. Ini karena kemampuan pemecahan masalah memungkinkan orang untuk mengatasi masalah yang mungkin menghalangi mereka dari mencapai tujuan dan kebahagiaan pribadi mereka.

Oleh karena itu, mempelajari kemampuan menyelesaikan masalah adalah langkah yang bagus untuk membangun diri sendiri dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.

Penerapan Problem Solving di Kehidupan

Dalam kehidupan sehari-hari, memecahkan masalah berarti mengatasi berbagai situasi dan masalah. Pertama-tama, penting untuk mengidentifikasi masalah dengan jelas. Ini berarti merumuskan masalah dengan tepat, menemukan sumbernya, dan memahami bagaimana masalah tersebut akan mempengaruhi kehidupan kita. Misalnya, beban kerja yang berlebihan adalah masalah jika seseorang mengalami stres karena terlalu banyak tugas yang harus mereka selesaikan.

Analisis dilakukan setelah masalah ditemukan. Ini mencakup mengumpulkan informasi, memikirkan solusi yang mungkin, dan memahami akibat dari setiap solusi. Orang mungkin perlu mempertimbangkan contoh di atas atau meminta bantuan rekan kerja.

Selanjutnya, langkah ketiga adalah membuat dan menerapkan solusi. Ini mencakup membuat rencana tindakan yang jelas, mengambil tindakan konkrit untuk mengatasi masalah, dan dengan konsisten mengikuti rencana tersebut. Mengatur prioritas tugas, menggunakan alat manajemen waktu, atau berbicara dengan atasan tentang cara memberikan tugas yang lebih seimbang adalah beberapa solusi untuk beban kerja yang berlebihan.

Terakhir, refleksi dan evaluasi adalah langkah penting dalam menyelesaikan masalah. Setelah penerapan solusi, sangat penting untuk menilai apakah masalah telah diselesaikan dengan baik dan apakah solusi itu efektif. Jika hasil yang diinginkan belum dicapai, orang harus siap untuk merevisi rencana dan mencari solusi yang lebih baik atau perbaikan.

Problem solving membantu orang mengatasi masalah dengan lebih baik, mengurangi stres, meningkatkan kualitas hidup, dan membuat keputusan yang lebih baik. Ini juga membantu mereka tumbuh dalam keterampilan penting yang mereka miliki secara pribadi dan profesional. Problem solving dapat menjadi alat yang kuat untuk menghadapi masalah dalam kehidupan sehari-hari jika dilakukan dengan cara yang sistematis dan berpikir kritis.

Sampoerna University

Sampoerna University adalah sebuah universitas terakreditasi penuh di Indonesia yang menawarkan pilihan terbaik bagi mereka yang mencari pendidikan internasional unggul. Kami adalah universitas swasta, non-denominasi, nirlaba yang berlisensi dan terakreditasi oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia. 

Sampoerna University menawarkan berbagai program sarjana dan magister di bidang-bidang seperti bisnis , teknologi informasi , kreativitas dan desain , serta studi kelas dunia. Universitas ini menempatkan fokus pada pendekatan pembelajaran yang inovatif dan berorientasi pada industri, dengan tujuan untuk mempersiapkan mahasiswa berhasil dalam karir mereka.

Kami berkomitmen untuk menyediakan lingkungan pembelajaran yang inklusif dan mendukung bagi mahasiswa, dengan dukungan fasilitas modern dan fakultas yang berkualitas. Kami juga memberikan beasiswa dan program bantuan keuangan untuk mendukung aksesibilitas pendidikan bagi mahasiswa berprestasi.

Dalam beberapa tahun sejak didirikan, Sampoerna University telah menjadi pilihan pendidikan tinggi yang menarik bagi calon mahasiswa di Indonesia. Dengan pendekatan pembelajaran yang inovatif, koneksi industri yang kuat, dan fokus pada pengembangan karir, kami memiliki tujuan untuk menghasilkan lulusan yang siap menghadapi tantangan dunia kerja.

Segera daftar untuk ikut proses penerimaan mahasiswa baru tahun ajaran 2023-2024 disini . Admission Team kami akan segera menghubungi untuk memberi informasi lebih detail.

Jadwalkan dengan kami kapanpun kamu ingin visit tour kampus on-site atau virtual!

Recent Post

Featured Image

Mengenal Jurusan Teknik Industri & Prospek Kerjanya

Featured Image

Mengenal Jurusan Teknik Sistem Informasi & Prospek Kerjanya di Era Digital

Featured Image

Mengenal Jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV) & Prospek Kerjanya

Share This Article

Recent More

Mengenal Metode Waterfall, Pengertian dan Tahapan

Apr, 05 2024

Mengenal Jurusan Teknik Industri & Prospek Kerjanya - Teknik Industri merupakan jurusan multidisiplin yang...

Mengenal Jurusan Teknik Sistem Informasi & Prospek Kerjanya di Era Digital - Sampoerna University

Jurusan Teknik Sistem Informasi - Salah satu jurusan yang memiliki peran yang makin penting...

Mengenal Jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV) & Prospek Kerjanya - Sampoerna University

Jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV) - Bagi kamu yang memiliki jiwa seni dan senang...

Zenius Fellow

problem solving dan decision making adalah

  • UTBK-SBMPTN

Pengertian Problem Solving Beserta Teori dan Contoh Soalnya

  • Posted by by Maulia Indriana Ghani
  • Mei 10, 2022

Elo pernah main game tebak-tebakan, nggak? Misalnya, ada tiga orang, manakah yang termasuk pencuri? Nah, itu termasuk contoh problem solving. Apa pengertian problem solving? Gimana strategi penyelesaiannya? Yuk, kepoin!

Elo termasuk pencinta kopi, bukan? Biasanya, pencinta kopi itu kalau pagi-pagi sebelum beraktivitas, ya ngopi dulu. Kalau nggak ngopi, rasanya bakal lemas sepanjang hari, nggak bergairah.

Alhasil, kegiatan membuat kopi itu menjadi sesuatu yang elo lakukan secara otomatis tanpa proses berpikir panjang. Pokoknya langsung satsetsatset . Mulai dari menyiapkan cangkir, menuang kopi ke dalam cangkir, menambahkan gula, menuang air panas, mengaduk-aduk, dan yang terakhir, seruput, deh!

Membuat kopi biasa merupakan kegiatan yang dilakukan secara otomatis tanpa berpikir.

Lain halnya ketika elo mau membuat kopi ala coffee shop , misalnya latte art . Buat elo yang nggak biasa bikin latte art , kegiatan tersebut tentu membutuhkan proses berpikir, yang mencakup strategi dan perencanaan.

Misalnya, apa aja sih, yang gue butuhkan untuk membuat latte art ? Oh, gue butuh alatnya, bahan-bahan harus yang terbaik, lama proses pembuatannya juga perlu gue perhatikan supaya nggak telat berangkat sekolah, terakhir bentuk art -nya.

Membuat latte art membutuhkan proses berpikir panjang dan problem solving.

Kurang lebih, elo akan berpikir seperti itu, kan? Jadi, dalam menyelesaikan masalah atau problem solving itu elo akan menggunakan metode yang berbeda-beda. Misalnya pada contoh kasus kopi di atas, elo menggunakan metode planning perincian detail.

Kedua, ada metode perhitungan matematis. Jadi, elo menggunakan perhitungan dalam menyelesaikan suatu masalah. Selanjutnya, ada metode trial-error , elo coba, gagal, elo ulang lagi sampai berhasil.

Nah, cara terbaik untuk solve problem adalah elo harus tahu konteks masalah dan informasi yang elo punya terlebih dahulu untuk mendapatkan metode yang paling cocok digunakan. Namun, elo nggak harus memilih salah satu dari ketiga cara tersebut, kok. Elo bisa mengombinasikan ketiga cara tersebut untuk mendapatkan solusi yang terbaik.

Oke, contohnya bakal gue bahas setelah elo memahami pengertian problem solving di bawah ini, ya.

Apa Itu Problem Solving?

Elo pasti sering mendengar istilah problem solving , kan? Di sekolah pun kita dididik untuk memiliki skill yang satu ini. Nggak cuma di sekolah, kok. Dunia kerja pun membutuhkan orang-orang dengan skill tersebut.

Pasalnya, problem solving adalah bagian dari keterampilan atau kecakapan intelektual seseorang. Tanpa memahami dan memiliki skill tersebut, akan sulit rasanya saat elo menghadapi berbagai masalah atau hambatan dalam hidup.

Kita bisa mendefinisikan pengertian problem solving sebagai proses identifikasi masalah, mengembangkan solusi yang mungkin bisa digunakan, dan mengambil tindakan yang tepat dari pilihan solusi tersebut.

Oke, sekarang kita tahu nih, kalau problem solving itu secara istilah use logic atau menggunakan logika berpikir dan prosedur efektif untuk menyelesaikan suatu masalah setepat dan sesimpel mungkin.

Baca Juga : 5 Cara Melatih Logika Berpikir Supaya Lolos Tes Logika Penalaran

Jadi, jelas ya, bahwa tujuan problem solving itu untuk memecahkan suatu masalah. Selain itu, untuk melatih orang-orang dalam menghadapi permasalahan dan hambatan, mendapatkan langkah terbaik untuk menyelesaikan permasalahan, dan melatih orang untuk bertindak di situasi baru.

Ada nggak sih, pengertian problem solving secara teoritis? Ada. Teori problem solving yang akan gue angkat kali ini berdasarkan pendapat Marzano dkk (1988), bahwa problem solving adalah salah satu bagian dari proses berpikir yang berupa kemampuan untuk memecahkan permasalahan.

Nah, kalau di sekolah, tujuan problem solving ini untuk memecahkan masalah dalam pelajaran matematika, sains, dan ilmu sosial. Contohnya gimana, sih? Penasaran? Oke, lanjut ke poin berikutnya, ya.

Strategi Problem Solving

Coba deh, elo perhatikan soal dan penyelesaiannya di bawah ini!

contoh soal problem solving dan pembahasannya tentang roti bakar asin manis.

Gimana, kebayang nggak sama cara di atas? Gue rincikan penyelesaiannya supaya elo bisa lebih mudah dalam memahaminya, ya.

Pertama, elo perhatikan dulu data yang disajikan. Dari data tersebut, elo bisa memperoleh informasi penting atau aturan-aturan suatu masalah. Ingat, bahwa aturan itu untuk elo perhatikan dan ikuti, bukan kontradiksi atau kebalikan dari aturan itu, ya!

Baca Juga : Mengenal Kesalahan Logika Beban Pembuktian

Selanjutnya, elo proses dan analisis datanya hingga menghasilkan solusi.

Dari contoh kasus tersebut, kita memperoleh satu hal penting. Hal penting apa, sih? Dari situ kita belajar, bahwa untuk memecahkan masalah secara tepat, kita perlu mengikuti serangkaian tahapan.

Kita bisa menyebut rangkaian tahapan tersebut sebagai strategi problem solving . Ada yang gue suka, nih. Bransford dan Stein (1993), memperkenalkan strategi problem solving dengan akronim IDEAL.

IDEAL = Identify, Define, Explore, Act dan Look

Gue uraikan satu per satu, ya.

I → Identify Problem

Pada tahap ini, elo perlu mengidentifikasi masalahnya terlebih dahulu. Karena, masalah itu kadang nggak sesederhana itu, guys.

Dalam beberapa kasus, orang-orang mungkin saja salah menafsirkan atau mengidentifikasikan masalah. Alhasil, upaya problem solving yang dilakukan nggak seefektif dan seefisien yang diharapkan, iya nggak?

Strategi yang bisa elo gunakan, misalnya dengan mengajukan pertanyaan mengenai masalah tersebut, cari tahu seluk-beluk permasalahan itu—bisa menjawab apa, siapa, mengapa, kapan, di mana, dan bagaimana.

Elo juga bisa memecah atau mengklasifikasikan permasalahan menjadi bagian yang lebih kecil. Lihat juga masalah itu dari berbagai sudut pandang. Kalau udah, elo bisa lanjut ke tahap selanjutnya.

D → Define Goal

Setelah identifikasi masalah, elo juga perlu mendefinisikan suatu masalah secara detail. Untuk apa? Tentu saja untuk dapat solve problem tersebut.

Cari tahu aspek mana sih, yang termasuk fakta, dan mana yang termasuk opini. Bedakan hal itu. Kemudian, definisikan masalah secara jelas dan identifikasi solusinya.

E → Explore Possible Strategies

Selanjutnya, gali solusinya. Manakah solusi yang paling potensial untuk memecahkan masalah tersebut?

Di tahap ini, elo perlu mengumpulkan banyak ide, sebanyak-banyaknya, ya.

Kalau udah ada banyak ide, langkah selanjutnya adalah mengembangkan strategi. Elo bisa menggunakan strategi heuristik, yaitu menemukan solusi berdasarkan pengalaman masa lalu yang mirip dengan masalah sekarang.

Atau menggunakan strategi algoritma, yaitu menemukan solusi dengan cara bertahap untuk mendapatkan solusi yang lebih akurat. Namun, tentu saja strategi algoritma lebih lama, karena elo harus merinci lebih detail dalam menyelesaikan masalahnya.

A → Anticipate Outcomes and Act

Setelah strategi tertentu dipilih, elo mulai melaksanakan strategi tersebut di tahap ini. Kira-kira, strategi yang udah gue pilih ini akan berhasil atau nggak, ya? Langkah ini sudah betul atau belum, ya? Efektif atau nggak, ya?

Selain menggunakan strategi, elo juga masih perlu memantau situasi. Pastikan bahwa masalah yang sedang diselesaikan sekarang itu nggak menimbulkan masalah baru.

L → Look back and Learn

Setelah solusi tercapai, bukan berarti elo bisa melenggang pergi gitu aja, ya. Kaji kembali solusi yang sudah dilaksanakan dan evaluasi dampaknya.

Kalau di sekolah, setelah elo menyelesaikan suatu soal, misalnya matematika, elo cek lagi hasilnya. Perhitungan elo udah benar atau ada yang keliru? Elo udah menggunakan cara yang tepat atau belum? Elo tadi baca soalnya teliti atau nggak? Begitu, kan?

Kalau semuanya sudah oke, artinya elo berhasil menyelesaikan suatu masalah. Kalau masih belum berhasil, elo coba lagi, ulang dari awal. Artinya, elo sedang menggunakan metode trial-error .

Gimana, paham sampai sini? Kalau elo masih kurang greget sama uraian di atas, jangan khawatir. Karena, elo bisa pelajari materi problem solving pakai animasi di video belajar Zenius dengan klik banner di bawah ini.

materi bahasa indonesia

Contoh Soal Problem Solving dan Pembahasan

Setelah memahami uraian mengenai pengertian problem solving di atas, artinya elo udah siap menyelesaikan berbagai permasalahan dari soal-soal di bawah ini. Cekidot !

Contoh Soal 1

Zahra mengikuti acara amal dan ia kebagian mengumpulkan amplop-amplop yang berisi uang dari penyumbang. Amplop-amplop tersebut berisi uang kertas. Semua amplopnya berisi tiga uang kertas, namun ada juga beberapa amplop yang berisi satu, dua atau tiga nota (bukan uang). Semua uang kertas bisa bernilai Rp1.000, Rp5.000, Rp10.000, atau Rp20.000. Berapa jumlah uang terkecil yang nggak mungkin ada di dalam sebuah amplop?

A. Rp2.000.

B. Rp3.000.

C. Rp4.000.

D. Rp6.000.

E. Rp7.000.

Jawab: C. Rp4.000 .

Pembahasan:

Dari bacaan, kita peroleh kemungkinan-kemungkinan munculnya jumlah uang.

  • Tiga uang = 3U.
  • Satu nota bukan uang (artinya ada dua uang) = 2U + 1N.
  • Dua nota bukan uang (artinya ada satu uang) = 1U + 2N.
  • Tiga nota = 3N.

Uang yang ada di dalam amplop senilai Rp1.000, Rp5.000, Rp10.000, atau Rp20.000.

Nah, ditanyakan jumlah uang terkecil yang nggak mungkin ada dalam amplop. Kita coba satu per satu pilihan ganda di atas, berdasarkan aturan dari poin-poin yang udah dibuat ya.

Opsi A → Rp2.000.

Kita bisa peroleh dari 2U + 1N = Rp1.000 + Rp1.000 + nota = Rp2.000. Jadi, bukan opsi A jawabannya, ya.

Opsi B → Rp3.000.

Kita bisa memperolehnya dari 3U = Rp1.000 + Rp1.000 + Rp1.000 = Rp3.000. Jadi, bukan opsi B jawabannya, ya.

Opsi C → Rp4.000.

Kita coba satu per satu. Dimulai dari 3U dulu, ya. 3U akan menghasilkan Rp3.000, Rp7.000, dan seterusnya yang jumlahnya akan semakin besar. Nggak mungkin.

2U + 1N akan menghasilkan Rp2.000, Rp6.000, dan seterusnya.

1U + 2N akan menghasilkan Rp1.000, Rp5.000, dan seterusnya.

Artinya, kita nggak bisa memperoleh uang total Rp4.000 di dalam amplop. Jawabannya C, ya.

Penasaran sama opsi lainnya? Udah ketemu jawabannya, opsi D menghasilkan Rp6.000, ada ya dari 2U + 1N. Kemudian, opso E yaitu Rp7.000 diperoleh dari 3U. Kemungkinan, ada amplop yang totalnya Rp6.000 dan Rp7.000.

Jadi, jumlah uang terkecil yang nggak mungkin ada di dalam sebuah amplop adalah Rp4.000.

Contoh Soal 2

Perhatikan gambar di bawah ini!

Bus di Indonesia yang sedang melaju ke kanan atau ke kiri.

Kalau kita lihat dari gambar bus di Indonesia yang sedang melaju di jalanan, kira-kira bus tersebut melaju ke arah kanan atau kiri?

Gue tantang elo untuk menjawab pertanyaan di atas. Ada yang bisa jawab, nggak?

Ayo, belajar jadi detektif! Elo identifikasi kasus di atas, kemudian cari strategi dan solusi yang paling tepat untuk menyelesaikan permasalahannya. Kalau udah, cantumkan jawaban elo di kolom komentar, ya!

Kalau bingung atau mau intip pembahasannya, elo bisa meluncur ke video contoh soal dan pembahasan problem solving teka-teki di sini .

Wah, nggak kerasa bahasan kita udah di ujung, nih. Sampai sini udah paham tentang pengertian problem solving, teori, tujuan, strategi, dan contoh soalnya? Kalau elo lebih suka belajar dengan nonton video, elo bisa mengakses materi UTBK lainnya di video Zenius. Elo juga bisa mencoba melatih kemampuan dengan level soal yang mirip UTBK beneran di Try Out bareng Zenius .

Kalau elo mau berlatih mengerjakan berbagai soal menarik, gampang banget! Elo bisa segera langganan paket Zenius dengan klik gambar di bawah ini!

SKU-BELI-PAKET-BLJR

Baca Juga : Panduan Belajar dan Soal Pola Gambar UTBK TPS/TPA

Overview of the Problem-Solving Mental Process — Verywell Mind (2022).

Problem Solving : Signifikansi, Pengertian, dan Ragamnya — Satya Widya, Vol 28, No. 2 (2012).

Pembelajaran Matematika Model Ideal Problem Solving dengan Teori Pemrosesan Informasi Untuk Pembentukan Pendidikan Karakter dan Pemecahan Masalah Materi Dimensi Tiga Kelas X SMA — Pythagoras, Vol. 7, No. 2 (2012).

Leave a Comment

Tinggalkan balasan batalkan balasan.

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Simpan nama, email, dan situs web saya pada peramban ini untuk komentar saya berikutnya.

  • Seputar Kerja

Apa Itu Problem Solving? Ini Pengertian, Tujuan, & 5 Metodenya

Maret 20, 2024

problem solving dan decision making adalah

Di masa ini, problem solving adalah salah satu skill yang wajib dimiliki karyawan, terutama pemimpin dan manajer. Ada banyak manfaat problem solving , mulai dari mempermudah pengambilan keputusan hingga meningkatkan efisiensi. Tapi apa itu problem solving sebenarnya? Apa saja skill problem solving yang perlu Anda kuasai?

Dalam bahasan kali ini, kita akan membahas dengan lengkap tentang problem solving , tujuan, manfaat, dan berbagai metodenya. Yuk, scroll ke bawah untuk tahu kelanjutannya!

Apa itu Problem Solving ?

Problem Solving adalah Hal Penting dalam Sebuah Tim

Memahami apa itu problem solving adalah hal fundamental yang harus dipahami siapapun, terutama yang baru masuk ke dunia kerja atau ingin naik jenjang karir. Tanpa pemahaman dan skill problem solving yang mumpuni, seseorang akan mengalami kesulitan saat bekerja, apalagi jika lingkungan kerjanya penuh tekanan.

Menurut buku The Executive Guide to Improvement and Change , pengertian problem solving adalah kemampuan mendefinisikan masalah, menentukan sumbernya, membuat skala prioritas, menyusun alternatif-alternatif solusi, dan mengimplementasikannya sesuai kebutuhan. Singkatnya, problem solving adalah kemampuan menemukan masalah dan memecahkannya dengan baik.

Agar proses pemecahan masalah terlaksana, ada beberapa karakteristik problem solving yang wajib dipenuhi, yaitu:

  • Interaksi antara pihak-pihak terlibat, misalnya antar karyawan dalam satu divisi, lintas jabatan, atau antara atasan dan bawahan.
  • Terdapat diskusi yang diselenggarakan dengan efektif, sistematis, dan menghasilkan progres, baik secara formal, semiformal, atau informal.
  • Informasi lengkap dan valid, penyampai dapat mempertanggungjawabkan kebenarannya.
  • Saling membimbing dan melatih dari pihak berpengalaman ke yang kurang berpengalaman.

Berdasarkan karakteristik di atas, kita dapat menemukan bahwa peran pemimpin sangat vital dalam proses pengambilan keputusan. Agar proses problem solving terselesaikan, pemimpin tidak boleh egois atau terlalu longgar pada rekan-rekan yang membantunya mengambil keputusan.

Tujuan Problem Solving

Tujuan problem solving adalah untuk menyelesaikan masalah secepatnya dengan hasil terbaik

Setelah mengetahui apa itu problem solving , kali ini kita akan membahas beberapa tujuan problem solving dalam perusahaan, di antaranya adalah:

  • Melatih kemampuan karyawan untuk menghadapi masalah
  • Melatih karyawan dalam menemukan langkah-langkah terbaik untuk mencari solusi dari masalah yang ada
  • Melatih karyawan bagaimana cara bertindak dan apa yang harus dilakukan dalam situasi baru
  • Melatih karyawan untuk lebih berani dalam mengambil keputusan terbaik
  • Melatih karyawan untuk meneliti suatu masalah dari berbagai sudut pandang dan kemungkinan yang ada

Sementara itu, melatih skill problem solving bagi diri sendiri juga sangat penting. Sebab pada faktanya, keahlian ini tidak hanya berguna di dunia kerja, tapi juga dalam aspek-aspek lain kehidupan.

Sebagai contoh, Anda adalah seorang karyawan berusia 24 tahun dengan tanggungan orang tua dan 3 adik. Selain itu, Anda juga punya keinginan punya rumah dan kendaraan di usia 30 tahun. Supaya tanggung jawab dan impian tercapai, Anda melakukan proses problem solving dan menemukan solusi bahwa Anda harus punya side hustle supaya bisa menabung sekaligus tetap membantu ekonomi keluarga.

BACA JUGA: Manfaat Menerapkan Teamwork Karyawan di Perusahaan Anda

  Tahapan Problem Solving

Tahapan Problem Solving dalam Sebuah Tim

Setelah memahami apa itu problem solving dan tujuannya, di bawah ini terdapat beberapa tahapan untuk menerapkan metode problem solving . Jika Anda merasa belum punya skill problem solving mumpuni, cara-cara di bawah ini dapat membantu Anda berlatih.

1. Mendefinisikan Masalah

Tahapan pertama problem solving adalah dengan mendefinisikan, mengurai, dan menyusun kembali satu per satu masalah pokok yang sedang terjadi. Meskipun masalah-masalah tersebut tampak banyak, usahakan untuk menemukan inti dari semua masalah tersebut.

Jika Anda sedang bekerja di perusahaan, pastikan untuk mengajak rekan kerja dan orang lain yang berhubungan dengan masalah tersebut. Dengan demikian, Anda dapat mendengar masalah dari berbagai perspektif dan menemukan titik masalah.

2. Menentukan Sumber/Dalang Penyebab Masalah

Setelah masalah utama ditemukan, tahapan selanjutnya problem solving adalah menyelidiki sumber masalah tersebut. Apakah masalah timbul karena sistem? Orang-orang terlibat? Atau komunikasi yang kurang efektif? Dengan menemukan jawaban dari pertanyaan semacam itu, Anda dan tim dapat melakukan brainstorming sumber masalah, sebelum mencari solusinya.

3. Menentukan Prioritas Masalah

Dalam satu kali brainstorming , Anda dan rekan-rekan barangkali akan menemukan lebih dari satu masalah untuk dipecahkan. Namun demikian, memaksakan diri menyelesaikan semua masalah dalam satu waktu sangat tidak efisien. Bukannya tuntas, bisa-bisa Anda dan tim justru tidak akan memecahkan satu pun masalah.

4. Mengembangkan Solusi Alternatif

Claire Cook – penulis terkenal asal Amerika Serikat – pernah berkata, “Jika plan A tidak berhasil, ingatlah masih ada 25 huruf untuk dijadikan rencana ( plan B, C, D, dan seterusnya”. Alternatif-alternatif rencana seperti ini juga perlu Anda siapkan jika sewaktu-waktu solusi utama tidak bekerja.

5. Mengimplementasikan Solusi dan Mengevaluasinya

Tahapan terakhir pada proses problem solving adalah mengimplementasikan solusi sesuai kesepakatan bersama. Setelah sudah menemukan solusi terbaik, maka Anda tinggal menyusun strategi penerapan, membagikannya kepada tim anggota, dan menindaklanjuti solusi yang sudah diputuskan.

Tidak berhenti sampai disitu, ada baiknya jika Anda bisa mengumpulkan masukan dari anggota tim atau pihak-pihak yang terlibat dan melakukan evaluasi dari penerapan solusi tersebut.

Pada setiap tahapan untuk menyelesaikan masalah, dibutuhkan beberapa skill problem solving yang mumpuni. Seperti kemampuan menganalisis, kemampuan berdiskusi, hingga penentuan prioritas.

BACA JUGA: Jenis Kepemimpinan Dalam Perusahaan. Anda Termasuk yang Mana?

Metode Problem Solving

Metode Problem Solving Terbaik untuk Perusahaan

Dalam proses problem solving , ada beberapa metode yang dapat Anda gunakan, di antaranya adalah:

1. Linear Thinking

Metode problem solving pertama yang dapat Anda terapkan adalah linear thinking . Penggunaan metode ini sangat sederhana, yaitu dengan menekankan pada pertanyaan “mengapa” agar bisa menemukan akar permasalahan. Setelah akarnya ditemukan, Anda bisa menggunakan data-data lama dan solusi yang ada untuk diterapkan.

Linear thinking adalah salah satu metode problem solving paling tradisional dan mudah dilaksanakan. Kelemahannya, linear thinking hanya cocok untuk menghadapi masalah yang pernah dihadapi sebelumnya, tapi tidak sesuai jika masalahnya sama sekali baru.

2. Design Thinking

Berbeda dengan linear thinking , dalam apa itu problem solving penggunaan design thinking lebih menekankan pendekatan dari sisi user . Untuk memulainya Anda bisa mencoba untuk berempati kepada user yang sedang menghadapi masalah.

Proses Metode Design Thinking menurut Stanford

Kemudian setelah Anda mengetahui apa masalah yang dihadapinya, Anda bisa menggunakan skill problem solving yang dimiliki untuk membuat beberapa gambaran atau prototype yang dapat diuji untuk menemukan solusi dari masalah tersebut.

3. Creative Problem Solving

Ketika kita membahas apa itu problem solving , maka Anda perlu menciptakan keseimbangan antara logika dan kreativitas. Anda bisa menggunakan kreativitas untuk mencari tahu apa penyebab masalah yang terjadi dan kemudian mengembangkan solusi yang inovatif.

Metode creative problem solving tidak hanya seputar brainstorming atau ide-ide gila yang out of the box . Tetapi Anda juga perlu fokus untuk mendapatkan ide sebanyak-banyaknya dari proses tersebut.

4. Solution-based Thinking

Metode problem solving keempat yang dapat Anda terapkan adalah solution-based thinking , yaitu metode pemecahan masalah dengan berfokus pada solusi-solusi yang dapat dipastikan keberhasilannya.

Jika dibandingkan, solution-based thinking tampak seperti pertengahan antara linear thinking dan creative problem solving . Dari segi kecepatan, metode solution-based sama terfokusnya seperti linear thinking . Akan tetapi, dari segi fleksibilitas ide, solution-based thinking menggunakan pendekatan brainstorming seperti creative problem solving .

Demikianlah penjelasan mengenai apa itu problem solving , tujuan, dan metode-metodenya. Skill problem solving adalah salah satu keahlian paling dicari di dunia kerja. Bagi perusahaan, karyawan dengan kemampuan memecahkan masalah adalah aset berharga, baik untuk masa sekarang atau masa depan.

Apakah perusahaan Anda sedang mencari karyawan berkualitas tersebut? Kesulitan menemukan platform penyedia SDM dengan skill problem solving tingkat tinggi? Pasang iklan lowongan kerja Anda di KitaLulus dan jemput anggota tim impian Anda sekarang juga!

Lihat ribuan lowongan kerja dan berkomunikas secara langsung dengan HRD atau pemilik usaha

Download Aplikasi KitaLulus sekarang!

‍#MulaiSekarang demi masa depan yang lebih baik!

webinar gen z

  • Home | Vocasia

problem solving dan decision making adalah

  • Video dan Fotografi
  • Akuntansi dan Keuangan
  • Produktivitas Kantor
  • Hobi dan Gaya Hidup
  • Personal Development
  • Free Webinar IPO
  • Free Webinar Python

problem solving dan decision making adalah

Decision Making: Pengertian, Manfaat, Contoh Dan Cara Meningkatkannya Sebagai Keterampilan

' src=

Pengertian Decision Making

Decision making atau pengambilan keputusan adalah serangkaian langkah yang diambil manusia untuk menentukan pilihan atau tindakan yang terbaik. Kemampuan membuat keputusan ini sering kali dibutuhkan ketika kita tetap bertahan di antara dua hal atau lebih. Namun jika dijelaskan lebih luas, keterampilan decision making dalam dunia kerja merupakan proses pemecahan masalah yang melibatkan decision making untuk memilih solusi yang paling memungkinkan.

problem solving dan decision making adalah

  • 8 Cara Manajemen Waktu Yang Baik, Terbukti Ampuh !
  • 7 Cara Berkomunikasi Yang Efektif Di Dunia Kerja

Proses pengambilan keputusan juga tidak boleh sembarangan karena harus dilakukan dengan pola pikir yang objektif dan melalui proses identifikasi masalah. Pasalnya, ketika bekerja di kantor, keputusan diambil yang mempengaruhi nama perusahaan. Oleh karena itu, dalam proses decision making, kamu biasanya juga perlu mencari pendapat orang lain.

  • Yuk, Kenali Teamwork Dan Pentingnya Dalam Dunia Kerja!
  • Apa Itu Workaholic? Mengenal Si Pecandu Kerja

Untuk mendapatkan keputusan yang paling tepat, dapat dilakukan dengan mengikuti proses ini. Proses ini dimulai dari memastikan informasi yang relevan dan mempertimbangkan setiap keputusan yang memungkinkan.

Baca Juga | Tips Membuat Keputusan Agar Tak Terjadi Penyesalan Ke Depannya!

Manfaat Decision Making

problem solving dan decision making adalah

Berikut adalah beberapa manfaat dari decision making :

  • Memberikan lebih banyak informasi mengenai keputusan yang diambil
  • Meningkatkan partisipasi dari pekerja
  • Memberikan lebih banyak alternatif untuk pilihan yang lebih baik
  • Meningkatkan tingkat penerimaan dan komitmen pekerja
  • Meningkatkan kualitas keputusan yang diambil
  • Hemat waktu dan manfaatkan sumber daya dengan lebih baik
  • Pengembangan etika profesional meningkat secara drastis

Baca Juga | Nilai Seni Mengambil Keputusan

Contoh Decision Making

problem solving dan decision making adalah

Berikut ini beberapa contoh dari skill decision making menurut Indeed, antara lain:

1. Problem Solving

Keterampilan pemecahan masalah sering dianggap hanya dibutuhkan oleh para pemimpin. Padahal, setiap orang perlu memiliki kemampuan ini, karena dibutuhkan dalam pekerjaan sehari-hari. Ketika ada masalah, tidak semua orang menyikapinya dengan bijak. Karena emosi biasanya ikut bermain ketika kita harus membuat keputusan. Padahal, ketika Anda harus menyelesaikan masalah dan mengambil keputusan, Anda harus selalu berpikir secara objektif, logis, dan tanpa prasangka.

Baca Juga | Yuk, Cari Tahu Cara Meningkatkan Kemampuan Problem Solving!

2. Active Listening

Mendengarkan secara aktif atau active listening skills sama pentingnya dan memegang peranan yang sangat penting dalam proses pengambilan keputusan. Tentu saja, kita harus selalu terbuka terhadap pendapat orang lain dalam proses pengambilan keputusan kita.

Apalagi jika orang tersebut memang memiliki kemampuan yang mumpuni. Inilah sebabnya mengapa keterampilan mendengarkan aktif diperlukan. Dengan bisa mendengarkan dengan baik, Anda pasti bisa berdiskusi dan berkolaborasi untuk mengambil keputusan yang tepat.

Baca Juga | 9 Cara Mudah Berlatih Bicara Bahasa Inggris Secara Otodidak

3. Penalaran

Dalam membuat keputusan tentu saja dibutuhkan kemampuan untuk berpikir yang logis dan melakukan penalaran. Pastikan sebelum memutuskan sesuatu pelajari dahulu semua informasi yang dibutuhkan. Kemudian coba lakukan penalaran dan cari tahu seperti apa keputusan yang tepat. Tanpa kemampuan bernalar yang baik pasti akan cukup sulit untuk mendapatkan suatu keputusan yang objektif.

  • 6 Fungsi Kepercayaan Diri Untuk Pengambilan Keputusan
  • 5 Langkah Cerdas Dalam Menemukan Keputusan Yang Bijak

Intuisi juga menjadi bagian penting dalam skill decision making karena pada saat memutuskan kita juga akan bergantung pada insting. Insting biasanya didapatkan dari pembelajaran atau pengalaman yang pernah didapatkan di masa lalu. Jadi, dalam proses pengambilan keputusan kamu juga perlu mengolaborasi insting dan data-data yang telah dikumpulkan.

Baca Juga | Tips Memiliki Rasa Percaya Diri Berani Mengambil Keputusan

Cara Meningkatkan Decision Making Sebagai Keterampilan

1. tinggalkan ego dan emosi.

Salah satu hal yang paling sulit dikendalikan saat harus menguasai skill decision making adalah mengalahkan ego dan emosi. Membuat keputusan dengan objektif memang tidaklah mudah. Apalagi jika keputusan yang dibuat cukup personal.

  • Pengertian Dan Contoh Soft Skill
  • 5 Alasan Mengapa Self Reminder Penting Bagi Diri Sendiri
  • Inilah 7 Cara Meningkatkan Kecerdasan Emosional Untuk Upgrade Kualitas Dirimu

Namun, dengan secara rutin berlatih menundukkan ego dan emosi, pastinya kamu bisa lebih objektif saat berpikir. Ingatlah, bahwa urusan pekerjaan dan pribadi harus dibedakan agar bisa tetap profesional.

Baca Juga | K enali Aktualisasi Diri, Karakteristik Dan Penerapannya

2. Jangan Pernah M enunda

Kebiasaan menunda-nunda harus segera dihilangkan karena bisa memengaruhi perkembangan kariermu. Saat sering melakukan kebiasaan menunda, biasanya akan membuatmu juga kesulitan saat akan memutuskan suatu hal. Saat harus dihadapkan dengan suatu masalah, kamu tidak boleh menunda untuk mencari solusinya. Baik itu masalah yang berat atau ringan tetap harus segera diselesaikan.

  • Kenali Burnout Beserta Gejala Dan Cara Mengatasinya!
  • 4 Proses Terjadinya Kesalahan Yang Lama-Lama Menjadi Kebiasaan, Berubah Yuk!
  • Sering Minder ? Ikuti Cara Ini Untuk Memiliki Self Esteem Yang Sehat!

3. Selalu Penasaran

Sifat selalu penasaran akan membuatmu menjadi lebih kritis. Kamu juga tidak akan mudah puas dengan sebuah jawaban dan akan selalu mempertanyakan. Hal itu memang dibutuhkan dalam proses pengambilan keputusan.

Pasalnya dengan selalu penasaran kamu akan mencoba mencari jawabannya dengan melakukan riset yang mendalam. Sifat selalu penasaran dan kritis ini pasti akan membuatmu lebih terampil saat harus membuat sebuah keputusan. Pasalnya, kamu akan selalu memikirkan keuntungan dan kerugian dari hasil keputusan yang akan diambil.

Baca juga |   Kamu Seorang Visioner? Kenali Karakteristiknya!

problem solving dan decision making adalah

  • pengertian dari decision making
  • pengertian decision making

Related Articles

problem solving dan decision making adalah

Guest Relation Officer (GRO): Tugas, Skill, Kualifikasi dan Gajinya

' src=

Sales Associate: Tugas, Skill, Kualifikasi Hingga Gajinya

Admin clerk: tugas, skill, kualifikasi dan gajinya.

' src=

PHP Developer: Tugas, Skill, Gaji Hingga Tips Karirnya

Leave a reply cancel reply.

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Save my name, email, and website in this browser for the next time I comment.

Postingan Terbaru

problem solving dan decision making adalah

Apa Itu Bahasa Pemrograman C++? Ini Penjelasan Lengkapnya

27 ide konten tiktok yang menarik agar fyp, 5 komponen agility untuk menangkan persaingan bagi karyawan dan perusahaan.

valcon-logo-22

Problem Solving Decision Making

Surachman, ST.,MT

Surachman, ST.,MT

problem solving dan decision making adalah

LATAR BELAKANG

Dapatkah Anda bayangkan berapa banyaknya permasalahan yang terjadi di tempat kerja setiap harinya? Belum lagi ditambah dengan upaya-upaya perbaikan yang harus terus dilakukan untuk mencapai rencana strategy menjadi aksi. pemecahan dan pengambilan keputusan penting untuk tindakan terbaik, berharap untuk hasil yang positif. Firasat, insting, dan intuisi murni kadang-kadang menjadi inspirasi, tetapi lebih sering menimbulkan kesulitan tak terduga.

Problem Solving and Decision Making (PSDM) adalah proses langkah-demi-langkah yang dapat membantu dengan cepat dan akurat menyelesaikan berbagai masalah dalam organisasi di seluruh dunia, PSDM membantu pada semua tingkatan dalam organisasi secara efisien dalam mengatur dan menganalisa informasi dan mengambil tindakan yang tepat. PSDM membantu menemukan know-how, membangun konsensus, dan memperoleh komitmen serta memecahkan masalah dengan efektif dan efisien. Proses PSDM menyediakan kerangka kerja untuk memecahkan masalah dan pengambilan keputusan dengan mudah yang dapat diintegrasikan ke dalam standar operasional prosedur.

SASARAN PROGRAM :

  • Memahami pola pikir rasional untuk memecahkan masalah dan pengambilan keputusan dalam pelaksanaan tugas manajemen.
  • Memahami langkah PSDM untuk melaksanakan Renstra ( Rencana Strategy )
  • Berlatih menggunakan sistematika pemecahan masalah secara efektif
  • melakukan analisa situasi, untuk mengurai masalah kompleks menjadi beberapa masalah tunggal.
  • melakukan analisa persoalan  untuk mencari penyebab masalah.
  • melakukan analisa keputusan untuk pengambilan keputusan yang tepat.
  • melakukan analisa persoalan potensial untuk mengamankan keputusan yang  diambil agar  hasil sesuai dengan yang diharapkan.
  • Situation Appraisal digunakan untuk menjelaskan isu-isu, prioritas, mengatur dan rencanakan solusi yang sesuai.

GARIS BESAR PROGRAM : Pemahaman manajemen rasional

Sasaran Problem Solving & Descision Making (PSDM) 4 proses PSDM :

  • Problem Analysis digunakan untuk mencari penyebab penyimpangan positif atau negatif. proses tidak bekerja seperti yang diharapkan, Analisis Masalah menyediakan sebuah proses terstruktur untuk mengidentifikasi dan memverifikasi penyebabnya.
  • Decision Analysis digunakan untuk membuat pilihan. Bila pilihan tidak jelas, bila ada banyak pilihan, atau risiko membuat pilihan yang salah besar, Decision Analysis memaksimalkan manfaat dan meminimalkan resiko.
  • Potential Problem/Opportunity Analysis digunakan untuk melindungi rencana dan mencapai sasaran. Ketika sebuah tugas atau proyek harus berjalan dengan baik, Potential Problem/Opportunity Analysis mengungkapkan faktor pendorong dan mengidentifikasi cara untuk memastikan keberhasilan.
  • Menetapkan rencana implementasi program PSDM di tempat kerja

SIAPA YANG HARUS HADIR ? PSDM dirancang Leader, Supervisor, Manager

METODE PELATIHAN : Presentasi materi, study kasus, latihan, presentasi kelompok.

AGENDA HARI PERTAMA :

  • 08.30 – 10.00   PSDM & Competitiveness
  • 10.00 – 10.15   Istirahat
  • 10.15 – 12.00  PSDM Process & Analisa Situasi
  • 12.00 – 13.00  Istirahat – Shalat – Makan
  • 13.00 – 14.30  PSDM Process & Analisa Situasi
  • 14.30 – 14.45  Istirahat
  • 14.45 – 16.00  PSDM Process & Analisa Masalah

AGENDA HARI KE DUA :

  • 08.30 – 10.00   PSDM Process & Analis Keputusan
  • 10.15 – 12.00  PSDM Process & Analisa Peningkatan
  • 13.00 – 14.30  PSDM Process & Analisa Peningkatan
  • 14.30 – 14.45   Istirahat
  • 14.45 – 16.00  Strategi Penerapan PSDM

FACILITATOR

Surachman. st.,mt.

Adalah Profesional konsultan yang telah memiliki pengalaman sebagai praktisi industri lebih dari 22 tahun. Serta lebih dari 7 tahun sebagai konsultan manajemen, yang telah membantu banyak perusahaan Nasional dan Multinasional dalam program peningkatan daya saing perusahaan. Diharapkan dengan wawasan dan pengalaman yang luas dari para instruktur akan memberikan wawasan, inspirasi dan kompetensi baru bagi para peserta training sehingga nantinya dapat diterapkan diperusahaan tempatnya bekerja. Surachman memiliki latar belakang Sarjana Teknik Mesin, dan Magister Teknik Industri, Sebagai lulusan AOTS Association for Overseas Technical Scholarship Japan. Yokohama Kenshu center pada bidang Quality Improvement

Berpengalaman pada dunia industri manufaktur, Jabatan terakhir adalah Dept Manager Quality Management dan Management Refresentative pada sebuah perusahaan multinasional,

Berpengalaman dalam proses pengembangan, Managerial Skill, TPM Quality Management System ISO 9001:2000, ISO TS 16949, Environment Management System 14000:2004, Business & Organization Excellence, Performance Management (Key Performance Indicator), Supplier Development, 5S, Quality innovation, dan Total Quality Management System.

Daftar Lengkap, klik di bawah ini:

Jadwal & biaya.

*Harga belum termasuk pajak

Kelas ini akan dijalankan bila minimal ada 2 peserta yang mendaftar.

*Untuk pelatihan inclass, hotel masih tentative

Fasilitas Training

  • Modul pelatihan dan seminar kit (untuk model inclass)
  • Sertifikat pelatihan
  • Makan siang dan cofee break (untuk kelas inclass)
  • Harga belum termasuk penginapan dan trasportasi

form download

*Hotel masih tentative

Phone 021-7919 8730

Mobile (WhatsApp) +62 813 8834 2078

Mobile 2 (WhatsApp) +62 812 1268 7727

(Untuk topik non-legal & non-managerial)

Kantor Pusat

PT Kreasi Nilai Grup

Gedung ILP Lantai 2, Ruang 219, Jalan Raya Pasar Minggu No.39A, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12780

Quick Links

  • Public Inclass
  • Public Inhouse

(* Harus diisi

Permintaan Informasi Registrasi Permintaan Proposal Jadwal Selanjutnya

Selamat datang di Value Consult!

Click one of our contacts below to chat on WhatsApp

#

Open Menu

Problem Solving: Tahapan, Strategi dan Cara Meningkatkannya

Hallo sahabat tambahpinter! Bagaimana nih keadaannya? Semoga sehat-sehat ya! Karena kita semua masih melakukan sebagian aktivitas dirumah, tentunya tidak heran jika kita mungkin merasa bosan.

Agar readers tambahpinter tidak bosan dirumah, kali ini kita akan membahas mengenai problem solving yang sudah tidak asing lagi di telinga. Karena hidup tidaklah mungkin terhindar dari masalah, untuk itu sangat penting membaca artikel ini ya, readers! Yuk, dibaca!

  • 1 Pengertian Problem Solving
  • 2.1 1. Menemukan dan Membingkai Masalah
  • 2.2 2. Mengembangkan Teknik Pemecahan Masalah
  • 2.3 3. Evaluasi Solusi
  • 2.4 4. Memikirkan dan Mendifinisikan Kembali Masalah dan Solusinya
  • 3.1 Kemampuan Mengingat Masalah
  • 3.2 Kemampuan Memaknai Masalah
  • 3.3 Kemampuan Individu Memahami Informasi Relevan
  • 3.4 Kemampuan Recall Memori Jangka Panjang
  • 3.5 Kemampuan Metakognitif
  • 4.1 Analisis Masalah
  • 4.2 Working Backward (Bekerja Mundur)
  • 4.3 Pemikiran Analogis
  • 5 Metode Problem Solving
  • 6.1 Ketetapan Fungsional
  • 6.2 Representasi Masalah
  • 7 Cara Meningkatkan Kemampuan Problem Solving
  • 8 Pemahaman Akhir

Pengertian Problem Solving

Pengertian problem solving

Menurut Santrock (2018) problem solving adalah menemukan cara yang tepat untuk mencapai tujuan.

Selanjutnya, Robertson (2005) menjelaskan bahwa problem solving adalah menemukan cara untuk menuju suatu tujuan, terkadang tujuan tersebut mudah dilihat atau terkadang tujuan tersebut hanya dikenali saat sudah melihatnya.

Lebih lengkap, Marzano, dkk (1988) mengatakan bahwa problem solving adalah salah satu bagian dari proses berpikir yang berupa kemampuan untuk memecahkan permasalahan.

Berdasarkan ketiga pengertian diatas, maka problem solving adalah menemukan cara yang tepat untuk mencapai suatu tujuan – dimana dalam prosesnya melibatkan kemampuan berpikir.

Baca juga: Tujuan Pendidikan

Tahapan dan Teknik Problem Solving

Bransford dan Stein (1993) menjelaskan bahwa terdapat empat langkah yang akan dilalui individu dalam melakukan   dengan efektif, yaitu :

1. Menemukan dan Membingkai Masalah

Sebelum individu dapat memecahkan masalah, individu harus menyadari bahwa masalah tersebut memang ada. Di masa lalu, sebagian besar latihan problem solving di sekolah melibatkan masalah-masalah yang terdefinisi dengan baik – melibatkan operasi spesifik dan sistematis, sehingga menghasilkan solusi yang terdefinisi dengan baik.

Saat ini, pendidik semakin menyadari bahwa kebutuhan untuk mengajari siswa keterampilan dalam mengidentifikasikan masalah di dunia nyata adalah penting dibandingkan dengan menawarkan masalah yang jelas terdapat solusinya.

Contohnya, seorang siswa memiliki tujuan luas untuk membuat proyek pameran sains. Cabang ilmu sains apa yang paling tepat bagi siswa tersebut untuk dipresentasikan (biologi, fisika, ilmu komputer, psikologi)? Setelah membuat keputusan tersebut, siswa harus lebih mempersempit masalahnya lagi. Misalnya, domain apa saja dalam bidang psikologi yang akan dilakukan eksplorasi (persepsi, memori, pemikiran, atau kepribadian)?

Misalnya, siswa tersebut memiliki domain memori. Maka siswa akan mengajukan pertanyaan : seberapa handal ingatan seseorang mengenai peristiwa traumatis yang mereka alami? Dengan demikian, akan dibutuhkan eksplorasi dan penyempurnaan yang cukup bagi siswa untuk mempersempit masalah agar dapat menghasilkan solusi yang spesifik.

2. Mengembangkan Teknik Pemecahan Masalah

Setelah individu atau siswa menemukan masalah dan mendefinisikannya dengan jelas, maka diperlukan pengembangan tekniknya. Terdapat tiga teknik yang efektif, yaitu : algoritme, heuristik, dan analisis tujuan akhir.

Algoritme adalah teknik yang menjamin adanya solusi untuk suatu masalah. Sementara itu, heuristik adalah aturan praktis yang dapat menyarankan solusi untuk masalah, tetapi tidak dapat memastikan bahwa solusi tersebut pasti berhasil. Terakhir, analisis tujuan akhir adalah teknik heuristik di mana seseorang mengidentifikasikan tujuan akhir dari suatu masalah, menilai situasi yang terjadi, dan mengevaluasi cara apa yang perlu dilakukan untuk mengurangi perbedaan antara kedua kondisi tersebut.

3. Evaluasi Solusi

Tahapan evaluasi problem solving merupakan tahapan ketika kita berpikir bahwa kita telah memecahkan masalah, namun belum mengetahui apakah solusi tersebut efektif hingga melakukan evaluasi.

Misalnya, apa yang akan menjadi kriteria siswa untuk proyek sains secara efektif? Apakah hanya sebatas menyelesaikan proyek sains tersebut? Apakah menerima umpan balik positif mengenai proyek sains? Memenangkan penghargaan? Atau apakah untuk mendapatkan kepuasan diri karena telah menetapkan tujuan, merencanakan tujuan, dan mencapai tujuan tersebut?

4. Memikirkan dan Mendifinisikan Kembali Masalah dan Solusinya

Langkah terakhir yang paling penting dalam tahapan problem solving adalah memikirkan dan mendefinisikan kembali masalah dan solusinya dari waktu ke waktu. Individu yang pandai memecahkan masalah termotivasi untuk meningkatkan kinerja masa lalu mereka dan memberikan kontribusi orisinal.

Dengan demikian, siswa yang menyelesaikan proyek pameran sains dapat melihat kembali proyek tersebut dan memikirkan cara-cara untuk meningkatkan proyek tersebut. Selain itu, siswa juga dapat menggunakan umpan balik dari juri atau orang lain yang menghadiri pameran untuk menyempurnakan proyek untuk presentasi kembali di masa mendatang.

Faktor-Faktor yang Memengaruhi Problem Solving

Faktor Problem Solving

Kemampuan seseorang dalam menyelesaikan masalah umumnya dipengaruhi oleh 5 faktor, yaitu (Ormrod, 2003) :

Kemampuan Mengingat Masalah

Kemampuan mengingat   sangatlah dibutuhkan untuk menghubungkan berbagai macam informasi dalam melakukan problem solving.

Kemampuan Memaknai Masalah

Pemahaman masalah akan lebih mudah jika individu mampu memaknai masalah dengan tepat, sehingga akan membuat pemecahan masalahnya mencari lebih efektif.

Kemampuan Individu Memahami Informasi Relevan

Dalam problem solving, jika individu mampu untuk memahami berbagai macam informasi yang relevan terkait dengan masalah tersebut maka itu berarti kemungkinan individu juga semakin besar untuk menemukan cara alternatif.

Kemampuan Recall Memori Jangka Panjang

Problem solving sangat erat kaitannya dengan pengetahuan yang dimiliki oleh individu. Untuk itu jika dalam prosesnya , individu mampu menggunakan memori jangka panjang maka akan sangat membantu efektivitas penyelesaian masalah.

Kemampuan Metakognitif

Kemampuan metakognitif adalah kemampuan kognitif yang dimiliki oleh individu serta upaya individu dalam memaksimalkan kemampuan tersebut. Individu yang dapat memaksimalkan kemampuan kognitif, maka cenderung memiliki kemampuan   yang lebih baik.

Baca juga: Bagaimana Cara Berpikir Kritis

Strategi Problem Solving

Terdapat strategi umum yang berfungsi untuk membuat proses   menjadi lebih efektif, yaitu (Thagard, 2005) :

Analisis Masalah

Dalam strategi analisis masalah, individu akan diarahkan untuk mengidentifikasi bagian-bagian masalah dan mengerjakan bagian-bagian dari masalah tersebut secara terpisah atau satu-persatu.

Dalam hal ini, strategi analisis masalah akan sangat berguna jika masalah tersebut tidak terstruktur. Misalnya, untuk mengatasi masalah mengenai “Penyusunan Rencana Untuk Meningkatkan Transportasi Sepeda di Kota”. Mengatasinya akan lebih mudah jika dipisahkan bagian-bagian sub-masalahnya.

Individu bisa memulainya dari memasang jalur sepeda di jalan yang ramai, kemudian dilanjutkan dengan mendidik pengendara sepeda dan pengendara sepeda motor untuk berkendara dengan aman, memperbaiki lubang di jalan yang digunakan oleh pengendara sepeda, hingga melakukan revisi peraturan lalu lintas yang mengganggu bersepeda.

Setiap sub-masalah yang sudah dipisahkan terlebih dahulu akan jauh lebih mudah untuk diatasi dibandingkan dengan menghadapi masalahnya sekaligus. Solusi dari setiap sub-masalah akan memberikan solusi secara keseluruhan, meskipun tentu saja tidak setara dengan solusi secara keseluruhan.

Working Backward (Bekerja Mundur)

Working backward merupakan strategi problem solving yang dimulai dari solusi ke masalah yang ingin dipecahkan pada awalnya. Adanya strategi ini akan sangat membantu jika masalahnya terstruktur dengan baik, tetapi juga memiliki elemen yang mengganggu atau menyesatkan saat dipecahkan dengan cara yang normal.

Misalnya, pada hari ke-100 suatu danau tertutup dengan bunga teratai. Jika ada pertanyaan : pada hari keberapa danau tersebut tertutup hanya setengah bagian dari danau? Untuk menyelesaikan masalah tersebut, individu harus bekerja mundur agar mendapatkan informasi tambahan, misalnya ukuran setiap bunga teratai yang ada di danau.

Pemikiran Analogis

Menurut Bassok (2003) pemikiran analogis adalah strategi problem solving yang menggunakan pengetahuan atau pengalaman dengan fitur atau struktur serupa untuk membantu problem solving terhadap masalah yang sedang dihadapi. Misalnya, dalam “Penyusunan Rencana Untuk Meningkatkan Transportasi Sepeda di Kota” dapat mengambil analogi mobil dengan sepeda dalam memikirkan solusinya, karena memperbaiki kondisi kedua transportasi tersebut memerlukan tindakan yang sama.

Selain itu, pemikiran analogis ini dapat digunakan untuk memecahkan masalah yang lebih sederhana dan lebih mendasar. Misalnya, seorang siswa kelas satu dapat menguraikan sebagian kata-kata tercetak yang tidak dikenal dengan menggunakan analogi kata-kata yang sudah dipelajarinya.

Kasus lainnya adalah : jika anak belum dapat membaca kata-kata dilayar, misalnya dia dapat mencatat bahwa bagian dari kata ini terlihat mirip dengan kata-kata yang mungkin sudah dia ketahui, sehingga dari pengamatan tersebut anak mendapatkan petunjuk mengenai cara untuk membaca kata tersebut. Dalam proses ini, guru dapat membantu dengan menyarankan analogi yang masuk akal dan bermanfaat sebagai pertimbangan bagi siswa.

Metode Problem Solving

Metode Problem Solving

Menurut Robertson (2005) terdapat tiga metode investigasi dalam problem solving (pemecahan masalah), yaitu :

  • Eksperimen “laboratorium” : adanya variabel yang dikontrol dan berada dibawah kendali peneliti, dan dalam metode ini masalah bersifat harus
  • Analisis protokol secara verbal : dalam metode ini, protokol dianalisis dengan cara berbicara secara lantang sambil memecahkan masalah dan juga akibat yang ditimbulkan oleh masalah tersebut.
  • Model kecerdasan buatan  : metode pemecahan masalah yang dimasukkan ke dalam komputer. Dalam metode ini, terdapat program yang diuji untuk menyelesaikan masalah sesuai dengan aspek pemikiran manusia.

Hambatan Dalam Problem Solving

German dan Barret (2005) menjelaskan bahwa dalam problem solving terdapat dua hambatan umum, yaitu :

Ketetapan Fungsional

Ketetapan fungsional terkadang juga disebut sebagai rangkaian respons, yaitu kecenderungan seseorang untuk membingkai atau memikirkan setiap masalah dalam satu rangkaian dengan cara yang sama seperti masalah sebelumnya, bahkan ketika masalah selanjutnya tidaklah sesuai dengan masalah yang sebelumnya.

Sebagai contoh, seorang siswa yang mengerjakan t he nine-dot matrix hanya menganggap matriks tersebut sebagai titik penghubung, tetap tidak memperluas garis diluar titik matriks. Seringnya, individu maupun para siswa mencoba satu demi satu solusi, tetapi solusi tersebut dibatasi oleh respons yang ditetapkan untuk ditidak memperluas garis apapun diluar matriks.

Representasi Masalah

Beranjak dari ketetapan fungsional atau biasa disebut dengan rangkaian respons adalah kendala dalam melakukan representasi masalah (cara seseorang memahami dan mengatur informasi yang diberikan dalam suatu masalah). Jika informasi disalahpahami atau digunakan secara tidak tepat, maka kesalahan untuk melakukan problem solving mungkin terjadi.

Misalnya, t he nine-dot matrix yang ditafsirkan sebagai instruksi untuk menggambar empat garis sebagai arti “menggambar empat garis seluruhnya di dalam matriks”, ini berarti masalah tersebut tidak dapat diselesaikan.

Pada contoh lainnya, yaitu contoh bunga teratai yang memenuhi danau. Jumlah bunga teratai di danau berlipat ganda setiap harinya. Setiap teratai mencakup tepat satu kaki persegi. Jika dibutuhkan 100 hari bagi bunga teratai untuk menutupi danau, maka pada hari keberapa bunga teratai menutupi setengah danau?

Jika menurut kamu ukuran bunga teratai mempengaruhi dalam solusi untuk masalah ini, maka kamu belum menggambarkan masalah dengan benar. Informasi mengenai bunga teratai tidaklah relevan dengan solusinya dan hanya berfungsi untuk mengalihkan perhatian dari informasi yang benar-benar penting, yaitu fakta bahwa bunga teratai melipatgandakan cakupannya setiap hari.

Untuk itu, jawaban yang benar adalah : kebetulan danau tersebut setengah tertutup dalam hari ke-99. Bisakah kamu menjelaskan alasannya mengapa?

Cara Meningkatkan Kemampuan Problem Solving

Cara Meningkatkan Skill Problem Solving

Dalam meningkatkan kemampuan problem solving , terdapat dua kategori : kategori umum dan juga kategori khusus.

Pada kategori umum, Evans (1992) menjabarkan bahwa terdapat 5 cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan problem solving individu, yaitu :

  • Individu disarankan menjadi lebih peka untuk mengenali atau menemukan masalah yang ada.
  • Individu mampu mendefinisikan masalah dengan tepat.
  • Individu mampu untuk menggunakan informasi yang terkait dengan masalah.
  • Individu dapat mengenali maupun mempertanyakan asumsi mengenai masalah dengan tujuan memahami masalah dengan tepat, baik secara implisit atau eksplisit.
  • Individu dapat mempertimbangkan adanya alternatif problem solving untuk mendapatkan solusi yang terbaik dari masalah tersebut dengan melakukan perbandingan solusi.
  • Individu dapat menekankan pentingnya implementasi dalam upaya problem solving untuk memastikan bahwa langkah-langkah yang diambil untuk problem solving sudah efektif serta efisien.

Pada kategori khusus, tokoh Eggen dan Kauchak (1997) menjelaskan bahwa terdapat 5 cara yang dapat dilakukan oleh siswa untuk meningkatkan kemampuan problem solving , yaitu :

  • Melakukan interaksi sosial lebih banyak, misalnya melakukan diskusi untuk membahas berbagai masalah – dimana diskusi ini dilakukan diantara siswa.
  • Menyampaikan masalah dengan cara yang bermakna dengan tujuan untuk menemukan cara problem solving yang lebih tepat.
  • Adanya kesempatan bagi siswa untuk menemukan masalah, dengan cara memahami kondisi lingkungan sekitar, sehingga dapat mengetahui penyebab munculnya masalah.
  • Memberikan bantuan untuk siswa yang belum mahir dalam melakukan problem solving , seperti memberikan petunjuk atau contoh bagi siswa tersebut.
  • Mengajarkan strategi   seperti : identifikasi, representasi, strategi, implementasi stragi, dan evaluasi.

Baca juga: Mengenal Pemberdayaan Masyarakat

Pemahaman Akhir

Problem solving adalah kemampuan untuk menemukan cara yang tepat untuk mencapai suatu tujuan. Proses problem solving melibatkan empat langkah utama, yaitu menemukan dan membingkai masalah, mengembangkan teknik pemecahan masalah, evaluasi solusi, dan memikirkan serta mendefinisikan kembali masalah dan solusinya dari waktu ke waktu.

Ada lima faktor yang memengaruhi kemampuan seseorang dalam problem solving, yaitu kemampuan mengingat masalah, kemampuan memaknai masalah, kemampuan memahami informasi relevan, kemampuan recall memori jangka panjang, dan kemampuan metakognitif.

Terdapat beberapa strategi problem solving yang efektif, seperti analisis masalah, working backward (bekerja mundur), dan pemikiran analogis. Selain itu, ada tiga metode investigasi dalam problem solving, yaitu eksperimen “laboratorium,” analisis protokol secara verbal, dan model kecerdasan buatan.

Hambatan dalam problem solving mencakup ketetapan fungsional dan representasi masalah, yang dapat menghalangi individu dalam menemukan solusi yang efektif.

Untuk meningkatkan kemampuan problem solving, individu perlu peka terhadap masalah, mampu mendefinisikan masalah dengan tepat, menggunakan informasi terkait, mempertanyakan asumsi, dan mempertimbangkan alternatif solusi. Interaksi sosial, penyampaian masalah yang bermakna, kesempatan untuk menemukan masalah, bantuan bagi siswa yang belum mahir, dan pengajaran strategi problem solving juga dapat membantu siswa meningkatkan kemampuan mereka.

Dengan menguasai kemampuan problem solving, individu dapat menghadapi masalah dengan lebih percaya diri dan menemukan solusi yang lebih efektif dalam mencapai tujuan yang diinginkan.

Akhirnya, kita sampai juga diakhir artikel. Dari sekian banyak pembahasan diatas, kira-kira readers paling sering menggunakan teknik problem solving yang mana? Kemudian, menurut readers faktor mana yang paling mempengaruhi kemampuan problem solving seseorang? Dan apakah readers paling tidak melakukan satu cara untuk mengembangkan kemampuan problem solving pada masa pandemi ini?

Bassok, J. (2003). Analogical transfer in problem solving. In Davidson, J. & Sternberg, R. (Eds.). The psychology of problem solving. New York: Cambridge University Press.

Eggen, P & Kauchak, D. 1997. Educational Psychology. Windows on Classroom. Third Edition. New Jersey: Prentice-Hall, Inc.

Evans, R, J. 1992. Creativity in MS/OR: Improving Problem Solving Through Creative Thinking. Interfaces, 22 (2), 87-91.

German, T. & Barrett, H. (2005). Functional fixedness in a technologically sparse culture. Psychological Science, 16 (1), 1–5.

Jonassen, D. H., & Serrano, J. H. (2002). Case-Based Reasoning and Instructional Design: Using Stories to Support Problem Solving. ETR&D Journal, 50(2), 65-77.

Marzano, R.J., et all. (1988). Dimension of Thinking: A Framework for Curriculum and Instruction . Viginia: Association for Supervision and Curriculum Development.

Ormrod, J.E. 2003. Educational Psychology. Developing Learners. 4ed Edition. New Jersey: Pearson Education, Inc.

Robertson, S. I. (2005). Problem solving. UK : Psychology Press.

Santrock, J. W. (2018). Educational psychology: theory and application to fitness and performance, 6th ed. New York : McGraw-Hill Education.

Thagard, R. (2005). Mind: Introduction to Cognitive Science, 2nd edition. Cambridge, MA : MIT Press.

Artikel Terbaru

Perpajakan Transaksi Sewa Guna Usaha: Mengupas Santai & Asyik!

Perpajakan Transaksi Sewa Guna Usaha: Mengupas Santai & Asyik!

Contoh Sistem Informasi Sumber Daya Manusia: Mempermudah Manajemen Pegawai dengan Lebih Efisien dan Efektif

Contoh Sistem Informasi Sumber Daya Manusia: Mempermudah Manajemen Pegawai dengan Lebih Efisien dan Efektif

Cara Membuat Dompet Keren dari Botol Plastik, Bikinmu Tampil Kekinian

Cara Membuat Dompet Keren dari Botol Plastik, Bikinmu Tampil Kekinian

Avatar photo

Memiliki prinsip bahwa setiap orang mempunyai alasannya masing-masing untuk menghasilkan sebuah keputusan atau berperilaku. Hobi menulis yang ditekuninya dari sejak kecil ternyata membuat Priskila semakin komunikatif dalam menulis beragam topik dan berlanjut hingga sekarang. Disamping itu, Priskila juga menjadikan profesi Human Resource sebagai pekerjaan yang ditekuninya hingga saat ini. View all posts by Priskila

Tulis Komentar Anda Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Tanyakan Setiap Perbedaan

Pemecahan Masalah vs Pengambilan Keputusan: Perbedaan dan Perbandingan

Setiap orang, tanpa diragukan lagi, dipengaruhi oleh situasi terburuk untuk jangka waktu yang lama. Masalah sulit lainnya adalah tidak memahami perbedaan antara pemecahan masalah dan pengambilan keputusan.

Pengambilan keputusan dan pemecahan masalah adalah kata psikologis yang sering digunakan secara bergantian. Selain itu, harus ditekankan bahwa kedua istilah ini tidak dapat dipertukarkan dan tidak sama.

Pengambilan Kunci Pemecahan masalah melibatkan identifikasi dan penyelesaian masalah atau hambatan, sementara pengambilan keputusan melibatkan pemilihan opsi atau tindakan yang berbeda. Pemecahan masalah digunakan untuk mengatasi masalah atau tantangan tertentu, sedangkan pengambilan keputusan dapat digunakan dalam berbagai konteks, seperti bisnis, kehidupan pribadi, atau pemerintahan. Pemecahan masalah melibatkan proses analisis dan evaluasi langkah demi langkah. Pada saat yang sama, pengambilan keputusan dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti nilai-nilai pribadi, emosi, atau tekanan eksternal.

Pemecahan Masalah vs Pengambilan Keputusan

Pemecahan masalah adalah proses mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah atau tantangan yang mencegah individu atau organisasi mencapai tujuannya. Pengambilan keputusan melibatkan pemilihan tindakan atau solusi. Proses ini bisa rumit dan melibatkan berbagai faktor.

Pemecahan Masalah vs Pengambilan Keputusan

Pemecahan masalah adalah proses kompleks yang memerlukan analisis mendalam. Identifikasi suatu masalah adalah langkah pertama dalam proses pemecahan masalah. Tujuan utama pemecahan masalah adalah mencari solusi terbaik.

Pemecahan masalah dibarengi dengan tujuan tertentu. Hasil pemecahan masalah harus berorientasi pada solusi. Teknik dan jalan menuju penyelesaian masih belum diketahui dalam hal pemecahan masalah. Tujuan pemecahan masalah adalah untuk memperbaiki masalah atau masalah.

Proses pengambilan keputusan mengarah pada a terakhir pendapat dan arah tindakan. Identifikasi peluang adalah bagian dari proses pengambilan keputusan. Tujuan dari proses pengambilan keputusan adalah untuk menghindari potensi kesulitan.

Saat membuat keputusan, berbagai opsi dieksplorasi. Proses pengambilan keputusan dapat memiliki berbagai hasil. Jalur yang diadopsi dalam hal pengambilan keputusan terstruktur. Tujuan pengambilan keputusan tidak terkait dengan penyelesaian masalah atau isu.

Tabel perbandingan

Apa itu pemecahan masalah.

Pemecahan masalah adalah teknik yang dapat digunakan untuk memecahkan suatu masalah. Dalam hal pemecahan masalah, membuat penilaian yang tepat sangat penting untuk mencapai hasil tertentu.

Pemecahan masalah adalah proses yang sulit yang memerlukan penelitian ekstensif. Mengidentifikasi kesulitan adalah langkah umum dalam proses pemecahan masalah.

Dengan kata sederhana atau istilah awam, pemecahan masalah hanyalah memecahkan masalah, seperti namanya. Di sini, baik individu atau kelompok mencoba memecahkan masalah dalam proses ini.

Ini melibatkan keterampilan analitis yang tinggi untuk mencapai solusi yang lebih baik dan lebih cepat. Proses ini juga termasuk mengumpulkan informasi, fakta dan mengikuti atau bekerja paralel dengan manusia intuisi .

Tujuan utama dari pemecahan masalah adalah untuk menemukan solusi terbaik. Secara umum, pemecahan masalah terkait dengan tujuan tertentu. Hasil pemecahan masalah harus berorientasi pada solusi.

Teknik dan jalan menuju resolusi tidak diketahui dalam kasus pemecahan masalah. Tujuan pemecahan masalah adalah untuk menyelesaikan masalah atau masalah.

pemecahan masalah

Apa itu Pengambilan Keputusan?

Mengambil keputusan dipandang sebagai a Prosedur . Bergantung pada situasinya, proses pengambilan keputusan mungkin memerlukan pemecahan masalah atau tidak.

Proses pengambilan keputusan berpuncak pada perumusan kesimpulan dan rencana tindakan. Mengidentifikasi peluang adalah bagian penting dari proses pengambilan keputusan.

Pengambilan keputusan berfokus pada tindakan, cara dan alternatif yang digunakan untuk memecahkan suatu masalah tertentu. Hal ini juga merupakan akibat dari fungsi kognitif.

Terkadang aspek psikologis seseorang dipertimbangkan sambil menekankan pengambilan keputusan. Kebutuhan dan keinginan diurus. Proses ini juga dapat dianggap sebagai interaksi terus menerus dengan lingkungan sekitarnya.

Tujuan dari proses pengambilan keputusan adalah untuk menghindari potensi masalah. Saat membuat keputusan, berbagai jenis opsi dieksplorasi. Pengambilan keputusan dapat memiliki berbagai hasil.

Jalan yang diambil dalam pengambilan keputusan terstruktur. Tujuan pengambilan keputusan tidak ada hubungannya dengan menyelesaikan masalah atau masalah.

pengambilan keputusan

Perbedaan Utama Antara Pemecahan Masalah dan Pengambilan Keputusan

  • Pemecahan masalah dapat dianggap sebagai metode. Di sisi lain, pengambilan keputusan dianggap sebagai proses.
  • Pada saat pemecahan masalah, mengambil keputusan yang tepat penting untuk mencapai kesimpulan tertentu. Di sisi lain, proses pengambilan keputusan terkadang mencakup pemecahan masalah dan terkadang tidak.
  • Metode pemecahan masalah rumit dan mencakup analisis mendalam. Di sisi lain, proses pengambilan keputusan mengarah pada pengambilan pendapat akhir dan tindakan.
  • Metode pemecahan masalah melibatkan identifikasi tantangan. Di sisi lain, proses pengambilan keputusan melibatkan identifikasi peluang.
  • Menciptakan solusi yang tepat adalah motif penting untuk pemecahan masalah. Di sisi lain, menghindari potensi masalah adalah motif dari proses pengambilan keputusan.
  • Pemecahan masalah dikaitkan dengan tujuan yang jelas. Di sisi lain, berbagai jenis opsi dipertimbangkan saat mengambil keputusan.
  • Hasil yang berasal dari pemecahan masalah harus digerakkan oleh solusi. Di sisi lain, hasil dari pengambilan keputusan dapat bervariasi.
  • Dalam hal pemecahan masalah, cara dan jalur penyelesaiannya tidak diketahui. Di sisi lain, dalam hal pengambilan keputusan, jalur yang diambil terstruktur.
  • Tujuan pemecahan masalah adalah untuk memperbaiki masalah atau masalah. Di sisi lain, tujuan yang terkait dengan pengambilan keputusan tidak terkait dengan penyelesaian suatu isu atau masalah.

Perbedaan Antara Pemecahan Masalah dan Pengambilan Keputusan

  • https://scholarsbank.uoregon.edu/xmlui/bitstream/handle/1794/22321/slovic_189.pdf?sequence=1
  • http://www.sci.brooklyn.cuny.edu/~kopec/cis718/fall_2005/2/Rafique_2_humanthinking.doc

Terakhir Diperbarui : 11 Juli 2023

dot 1

Saya telah berusaha keras menulis posting blog ini untuk memberikan nilai kepada Anda. Ini akan sangat membantu saya, jika Anda mempertimbangkan untuk membagikannya di media sosial atau dengan teman/keluarga Anda. BERBAGI ADALAH ️

Char Yadav

Chara Yadav memegang gelar MBA di bidang Keuangan. Tujuannya adalah untuk menyederhanakan topik terkait keuangan. Dia telah bekerja di bidang keuangan selama sekitar 25 tahun. Dia telah mengadakan beberapa kelas keuangan dan perbankan untuk sekolah bisnis dan komunitas. Baca lebih lanjut tentang dia halaman bio .

Bagikan postingan ini!

20 pemikiran tentang “pemecahan masalah vs pengambilan keputusan: perbedaan dan perbandingan”.

Saya menghargai penggambaran artikel ini mengenai analisis kompleks pemecahan masalah dan jalur terstruktur pengambilan keputusan, yang mengilustrasikan elemen-elemen yang kontras dan pendekatan yang berbeda-beda dari proses-proses penting ini.

Tentu saja, tabel perbandingan artikel ini memberikan gambaran komprehensif, menjelaskan sifat beragam dari pemecahan masalah dan pengambilan keputusan serta peran mereka yang saling berhubungan dalam mengatasi tantangan dan mencapai kesimpulan.

Saya menemukan analisis terperinci mengenai tujuan pemecahan masalah dalam memperbaiki permasalahan dan jalur pengambilan keputusan yang terstruktur sangat mendalam, menyoroti fungsi-fungsi mereka yang berbeda.

Memang benar, penggambaran kedua proses ini dalam artikel ini menjelaskan bagaimana pemecahan masalah melibatkan pendekatan metodis menuju penyelesaian, sementara pengambilan keputusan berfokus pada pilihan dan tindakan terstruktur.

Tabel perbandingan artikel ini secara efektif menyoroti kompleksitas dan perbedaan antara pemecahan masalah dan pengambilan keputusan, sehingga memberikan gambaran yang komprehensif.

Saya setuju, tabel ini dengan rapi merangkum faktor-faktor kunci dari setiap proses, sehingga lebih mudah untuk memahami nuansa dan keterkaitan pemecahan masalah dan pengambilan keputusan.

Saya menghargai penjelasan rinci mengenai proses pemecahan masalah dan pengambilan keputusan, yang merupakan elemen penting dalam berbagai aspek kehidupan dan bisnis.

Penekanan artikel ini pada sifat pemecahan masalah yang berorientasi pada tujuan dan identifikasi peluang dalam pengambilan keputusan cukup mencerahkan.

Perbedaan antara hasil pemecahan masalah yang didorong oleh solusi dan jalur terstruktur yang diambil dalam pengambilan keputusan secara efektif menggambarkan perbedaan dalam tujuannya.

Memang benar, memahami analisis mendalam dan teknik pemecahan masalah yang tidak diketahui, dibandingkan dengan jalur terstruktur dan tujuan menghindari potensi masalah dalam pengambilan keputusan, memberikan wawasan yang berharga.

Tentu saja, artikel tersebut memperjelas bahwa kedua proses ini memiliki motif dan tujuan akhir yang berbeda, sehingga menjelaskan sifat multifasetnya.

Penjelasan rinci tentang proses pemecahan masalah dan pengambilan keputusan memberikan pemahaman komprehensif tentang seluk-beluknya dan saling mempengaruhi dalam berbagai konteks.

Tentu saja, perbedaan jelas antara kedua proses dan tabel perbandingan dalam artikel ini membantu menjelaskan metode dan hasil yang terlibat dalam pemecahan masalah dan pengambilan keputusan.

Artikel tersebut secara efektif menggambarkan tujuan dan mekanisme pemecahan masalah dan pengambilan keputusan, menekankan pentingnya identifikasi yang jelas dan identifikasi peluang dalam setiap proses.

Artikel ini memberikan perbedaan yang jelas antara pemecahan masalah dan pengambilan keputusan, menyoroti berbagai proses dan tujuan yang terlibat.

Tentu saja, tabel perbandingan yang komprehensif sangat membantu dalam merangkum kesenjangan antara pemecahan masalah dan pengambilan keputusan.

Saya sangat setuju. Identifikasi peluang dalam pengambilan keputusan merupakan perbedaan utama, yang menunjukkan bahwa pengambilan keputusan tidak hanya sekedar menyelesaikan masalah, namun juga membuat pilihan.

Penjelasan rinci dalam artikel ini mengenai pemecahan masalah dan pengambilan keputusan menyoroti motif, proses, dan hasil yang berbeda-beda, sehingga memberikan wawasan berharga tentang sifat kompleksnya.

Saya sangat setuju. Artikel ini secara efektif menyoroti bagaimana pemecahan masalah bertujuan untuk menyelesaikan masalah tertentu, sementara pengambilan keputusan berfokus pada pemilihan alternatif dan mencegah potensi masalah.

Tentu saja, uraian komprehensif tersebut menggarisbawahi berbagai pertimbangan dan tujuan akhir dari pemecahan masalah dan pengambilan keputusan, menjelaskan peran mereka dalam mengatasi tantangan dan merumuskan solusi.

Tinggalkan Komentar Batalkan balasan

Simpan nama, email, dan situs web saya di browser ini untuk lain kali saya berkomentar.

Ingin menyimpan artikel ini untuk nanti? Klik hati di pojok kanan bawah untuk menyimpan ke kotak artikel Anda sendiri!

problem solving dan decision making adalah

serupa.id

seni belajar untuk hidup

Problem Solving (Pemecahan Masalah) : Pengertian, Indikator, Faktor, dsb

problem solving dan decision making adalah

Salah satu keterampilan yang digaungkan untuk menghadapi era pendidikan abad 21 adalah problem solving atau pemecahan masalah. Pemecahan masalah merupakan salah satu skill set penting untuk menghadapi tuntutan hidup di zaman yang serba cepat ini. Mengapa? Karena kecepatan dan ketelitian merupakan hal yang amat berbenturan, dan ketika kita ingin mewujudkannya, maka akan timbul banyak permasalahan, yakni kesenjangan antara harapan dan kenyataan. Dengan demikian keterampilan problem solving amatlah dibutuhkan di masa ini.

Namun demikian tidak usah menyalahkan kebutuhan abad 21, revolusi industri 4.0, atau pengaruh globalisasi juga pada dasarnya setiap orang akan menghadapi masalah. Kita semua akan selalu menemui masalah dalam kehidupan sehari-hari dan akan selalu berusaha untuk memecahkannya. Tentunya tingkat kesulitannya amatlah beragam, mulai dari yang sudah memiliki langkah untuk menyelesaikannya, hingga masalah baru yang lebih sulit untuk dipecahkan.

Oleh karena itu problem solving serta kemampuan memecahkan masalah merupakan konsep dan keterampilan penting yang harus dipahami dan dikuasai. Berikut adalah berbagai uraian mengenai problem solving atau pemecahan masalah mulai dari pengertian, indikator, hingga faktor-faktor yang memengaruhinya.

Pengertian Problem Solving

Menurut Uno (2014, hlm. 134) problem solving adalah kemampuan untuk menggunakan proses berpikir dalam memecahkan masalah dengan mengumpulkan fakta, menganalisis informasi, penyusunan alternatif solusi, serta memilih solusi masalah yang lebih efektif. Artinya problem solving merupakan pencarian solusi melalui proses berpikir yang sistematis.

Sementara itu menurut Lucenario dkk (dalam Khoiriyah & Husana, 2018, hlm. 151) problem solving adalah aktivitas yang membutuhkan seseorang antuk memilih jalan keluar yang dapat dilakukan berdasarkan kemampuan yang dimilikinya yang berarti melakukan pergerakan antara keadaan sekarang dengan kondisi yang diharapkan. Hal ini berkaitan dengan definisi masalah yang berarti kenyataan yang tidak sesuai dengan kenyataan, dan problem solving berusaha untuk memperbaiki kenyataan tersebut menjadi sesuai dengan harapan.

Selanjutnya, menurut Solso (dalam Mawaddah, 2015) pemecahan masalah adalah suatu pemikiran yang terarah secara langsung untuk menentukan solusi atau jalan keluar untuk suatu masalah yang spesifik. Tentunya solusi spesifik berarti solusi yang sesuai dengan masalah yang terjadi. Selain itu, Gagne dalam (Made, 2016, hlm. 52) mengemukakan bahwa problem solving dapat dipandang sebagai suatu proses untuk menemukan kombinasi dari sejumlah aturan yang dapat diterapkan dalam upaya mengatasi situasi yang baru. Kombinasi dari sejumlah aturan dapat dipahami sebagai algoritma atau langkah-langkah yang dapat menyelesaikan suatu permasalahan.

Berdasarkan pendapat-pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa problem solving adalah aktivitas proses berpikir untuk mencari solusi berupa suatu prosedur atau langkah yang spesifik dalam menyelesaikan suatu permasalahan secara sistematis berdasarkan kemampuan yang dimilikinya.

Jenis Masalah

Terdapat beberapa jenis masalah, yaitu:

  • Masalah yang prosedur pemecahannya sudah ada dan telah diketahui siswa;
  • Masalah yang prosedur pemecahannya belum diketahui oleh siswa;
  • Masalah yang sama sekali belum diketahui prosedur pemecahannya dan atau belum diketahui data yang diperlukan untuk mencari solusinya.

Tentunya dalam pendidikan abad 21, kemampuan pemecahan masalah yang diharapkan dapat dikuasai adalah penyelesaian masalah terhadap masalah yang belum diketahui prosedur pemecahannya dan atau belum diketahui data yang diperlukan untuk mencari solusinya.

Indikator Problem Solving

Bagaimana caranya kita mengetahui bahwa seseorang atau dalam bidang pendidikan spesifiknya peserta didik telah mampu menggunakan kemampuan problem solvingnya? Terdapat indikator yang dapat mencirikan bahwa seseorang tengah mempraktikan kemampuan pemecahan masalah. Menurut Johnson & Johnson (Tawil & Liliasari, 2013, hlm. 93) indikator-indikator penyelesaian masalah adalah sebagai berikut.

  • “Mampu mendefinisikan masalah, yaitu merumuskan masalah dari peristiwa tertentu yang mengandung isu konflik, sehingga peserta didik mengerti masalah apa yang akan dikaji. Dalam hal ini, peserta didik harus mampu mendefinisikan beberapa masalah mengenai isu-isu hangat yang terjadi di lingkungannya;
  • “Mampu mendiagnosis masalah, yaitu menentukan sebab-sebab terjadinya masalah, serta menganalisis berbagai faktor, baik faktor yang bisa menghambat maupun faktor yang dapat mendukung dalam penyelesaian masalah”. Jika hal yang pertama dilakukan adalah mengindentifikasi masalah, maka selanjutnya peserta didik harus dapat menyelidiki ataupun menemukan sebab atau alasan terjadi suatu permasalahan tersebut sehingga bisa mencari solusi;
  • “Mampu merumuskan alternatif strategi, yaitu menguji setiap tindakan yang telah dirumuskan melalui diskusi kelas”. Mengatasi suatu permasalahan tentunya bisa melakukan berbagai hal sesuai tingkat permasalahan yang ada. Strategi yang dilakukan pun bisa berbedabeda sehingga perlu adanya alternatif strategi yang lain jika salah satu strategi tidak dapat berhasil mengatasi suatu permasalahan tersebut;
  • “Mampu menentukan dan menerapkan strategi pilihan, yaitu pengambilan keputusan tentang strategi mana yang dapat dilakukan”. Pengambilan keputusan sangat diperlukan dalam memecahkan suatu masalah karena menentukan strategi yang paling baik dari beberapa alternatif strategi yang ada;
  • “Mampu melakukan evaluasi, baik evaluasi proses maupun evaluasi hasil”. Evaluasi dilakukan agar dapat memperbaiki hal-hal yang salah dari kegiatan proses maupun hasil yang dilakukan ketika memecahkan suatu masalah. Sehingga akan menjadi cerminan untuk selanjutnya agar melakukan strategi yang lebih baik lagi.

Tabel Indikator Problem Solving

Jika disusun dalam tabel indikator seperti layaknya indikator-indikator lainnya dalam bidang pendidikan, maka indikator penyelesaian masalah dapat dijabarkan sebagai berikut.

Sumber: Tawil & Liliasari, (2013, hlm. 93)

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kemampuan Problem Solving

Menurut Kartika,(2017, hlm. 327) faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan pemecahan masalah adalah sebagai berikut.

  • Pengalaman Pengalaman terhadap tugas-tugas menyelesaikan soal wacana atau soal aplikasi. Pengalaman awal seperti ketakutan terhadap biolohi dapat menghambat kemampuan siswa dalam memecahkan masalah.
  • Motivasi Dorongan yang kuat dari dalam diri seperti menumbuhkan keyakinan bahwa dirinya bisa, maupun dorongan dari luar diri (eksternal) seperti diberikan soal-soal yang menarik, menantang dapat mempengaruhi hasil pemecahan masalah.
  • Kemampuan memahami masalah Kemampuan siswa terhadap konsep-konsep soal, tugas, atau permasalahan nyata yang berbeda-beda tingkatnya dapat memicu perbedaan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah.
  • Keterampilan Keterampilan adalah kemampuan untuk menggunakan akal, pikiran, ide dan kreativitas dalam mengerjakan, mengubah ataupun membuat sesuatu menjadi lebih bermakna sehingga menghasilkan sebuah nilai dari hasil pekerjaan tersebut. keterampilan tersebut pada dasarnya akan lebih baik bila terus diasah dan dilatih untuk menaikkan kemampuan sehingga akan menjadi ahli atau menguasai dari salah satu bidang keterampilan yang ada.
  • Kemandirian Kemandirian adalah kemampuan seseorang untuk melakukan suatu hal apapun sendiri, tidak bergantung pada orang lain. Sikap mandiri dapat membuat seseorang mampu menghadapi masalah yang ada. Sebaliknya, seseorang yang tidak memiliki sikap mandiri, dia tidak mampu menghadapi jika ada masalah.
  • Kepercayaan diri Kepercayaan diri akan memperkuat motivasi mencapai keberhasilan, karena semakin tinggi kepercayaan terhadap kemampuan diri sendiri, semakin kuat pula semangat untuk menyelesaikan pekerjaannya.

Langkah-langkah Problem Solving

Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam melakukan penyelesaian masalah adalah sebagai berikut.

  • Memahami Masalah Langkah ini sangat menekankan kesuksesan memperoleh solusi masalah. Langkah ini melibatkan pendalaman situasi masalah, melakukan pemilahan fakta – fakta menentukan hubungan di antara fakta-fakta dan membuat formulasi pertanyaan masalah. Setiap masalah yang ditulis, bahkan yang paling mudah sekalipun harus dibaca berulang kali dan informasi yang terdapat dalam masalah dipelajari dengan seksama. Biasanya siswa harus menyatakan kembali masalah dalam bahasanya sendiri.
  • Membuat Rencana Pemecahan Masalahi Langkah ini perlu dilakukan dengan percaya diri ketika masalah sudah dapat dipahami. Rencana solusi dibangun dengan mempertimbangkan struktur masalah dan pertanyaan yang harus dijawab. Jika masalah tersebut adalah masalah rutin dengan tugas menulis kalimat matematika terbuka, maka perlu dilakukan penerjemah masalah menjadi bahasa matematika. Jika masalah yang dihadapi adalah masalah nonrutin, maka suatu rencana perlu dibuat, bahkan kadang strategi baru perlu digambarkan.
  • Melaksanakan Rencana Pemecahan Masalahi Untuk mencari solusi yang tepat, rencana yang sudah dibuat dalam langkah harus dilaksanakan dengan hati-hati. Untuk melalui, estimasi solusi yang dibuat sangat perlu. Diagram, tabel, atau urutan dibangun secara seksama sehingga si pemecah masalah tidak akan bingung. Tabel digunakan jika perlu. Jika solusi memerlukan komputasi, kebanyakan individu akan menggunakan kalkulator untuk menghitung daripada menghitung dengan kertas dan pensil dan mengurangi kekhawatiran yang sering terjadi dalam pemecahan masalah. Jika muncul ketidakkonsistenan ketika melaksanakan rencana, proses harus ditelaah ulang untuk mencari sumber kesulitan masalah.
  • Melihat (mengecek) Kembali Selama langkah ini berlangsung, solusi masalah harus dipertimbangkan. Perhitungan harus dicek kembali. Melakukan pengecekan dapat melibatkan pemecahan yang menentukan akurasi dari komputasi dengan menghitung ulang. Jika membuat estimasi, maka bandingkan dengan solusi. Solusi harus tetap cocok terhadap akar masalah meskipun kelihatan tidak beralasan. Bagian penting dari langkah ini adalah ekstensi. Ini melibatkan pencarian alternatif pemecahan masalah.
  • Handayani, Kartika. (2017). Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan pemecahan masalah soal cerita matematika. SEMNASTIKA 2017, 06 May 2017, Medan.
  • Khoiriyah, A. J., & Husamah, H. (2018). Problem-based learning: creative thinking skills, problem-solving skills, and learning outcome of seventh grade students. Jurnal Pendidikan Biologi Indonesia, 4(2), 151–160. https://doi.org/10.22219/jpbi.v4i2.5804
  • Made, W. (2016). Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. PT Bumi Aksara.
  • Mawaddah, Siti. (2015). Kemampuan pemecahan masalah matematika siswa pada pembelajaran matematika dengan menggunakan pembelajaran genaratif (generative learning ) di smp. Jurnal Pendidikan Matematika, 3 (2)
  • Tawil, M. & Liliasari. (2013). Berpikir Kompleks. Makassar: Badan Penerbit Universitas Makassar.
  • Uno, Hamzah. 2014. Model pembelajaran menciptakan proses belajar mengajar yang kreatif dan efektif. cetakan ke-10. Jakarta: Bumi Aksara.

Artikel Terkait

Tinggalkan komentar, batalkan balasan.

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Simpan nama, email, dan situs web saya pada peramban ini untuk komentar saya berikutnya.

Beritahu saya akan tindak lanjut komentar melalui surel.

Beritahu saya akan tulisan baru melalui surel.

our Products

  • STUDiLMU Event

Classroom training programs, workshops, conferences, seminars and community.

  • STUDiLMU Career Advice

Get the value advices from experts. Free articles.

  • STUDiLMU Online Course

We provide high quality online courses with 3 membership packages

  • STUDiLMU For Business

Dashboards helps you monitor your employees' learning progress.

  • STUDiLMU LMS

We build a customized Learning Management System (LMS) for our clients..

  • STUDiLMU Virtual

Learn from anywhere at specific time, ask experts in real time. Easy-to-use and affordable virtual classroom. All you need to deliver virtual classroom.

  • STUDiLMU Production

Compelling video & courses that capivate audiences, inspires action & drives results.

problem solving dan decision making adalah

Studilmu Free Download on Play Store & App Store

STUDILMU on App Store

Problem Solving and Decision Making

By berny gomulya, featured career advice.

Pelatihan Berkualitas, Beragam, dan Mudah dipelajari Bersama STUDiLMU

Pelatihan Berkualitas, Beragam, dan Mudah dipelajari Bersama STUDiLMU

Intip STUDiLMU sebagai Lembaga Pelatihan di Prakerja, Yuk!

Intip STUDiLMU sebagai Lembaga Pelatihan di Prakerja, Yuk!

Apa Kata Mereka tentang Pelatihan Prakerja di STUDiLMU

Apa Kata Mereka tentang Pelatihan Prakerja di STUDiLMU

Penyebab Gagalnya Onboarding Karyawan

Penyebab Gagalnya Onboarding Karyawan

Perubahan dan Strategi untuk Agile Leadership di Era yang Terus Berubah

Perubahan dan Strategi untuk Agile Leadership di Era yang Terus Berubah

Prinsip-Prinsip Agile Leadership

Prinsip-Prinsip Agile Leadership

Microsoft Teams untuk Berkolaborasi Digital

Microsoft Teams untuk Berkolaborasi Digital

Melakukan Rapat Virtual dengan Microsoft Teams

Melakukan Rapat Virtual dengan Microsoft Teams

Tips menjalin relasi dengan banyak orang di LinkedIn Group

Tips menjalin relasi dengan banyak orang di LinkedIn Group

Ide Konten yang Menginspirasi untuk Halaman LinkedIn Anda

Ide Konten yang Menginspirasi untuk Halaman LinkedIn Anda

Tips Membuat Artikel di LinkedIn

Tips Membuat Artikel di LinkedIn

Optimalisasi Kinerja Komputer/Laptop dengan Defragment dan Clear Temp Folders

Optimalisasi Kinerja Komputer/Laptop dengan Defragment dan Clear Temp Folders

Strategi yang Tepat untuk Pengambilan Barang (Picking) di Warehouse

Strategi yang Tepat untuk Pengambilan Barang (Picking) di Warehouse

Proses-Proses dalam Warehouse Management

Proses-Proses dalam Warehouse Management

Mengoptimalkan Fungsi Warehouse

Mengoptimalkan Fungsi Warehouse

Mengenal Warehouse Management System

Mengenal Warehouse Management System

Jenis-Jenis Warehouse

Jenis-Jenis Warehouse

Karakteristik Budaya Kerja Jepang

Karakteristik Budaya Kerja Jepang

Sukses Berjualan di TikTok Shop

Sukses Berjualan di TikTok Shop

10 Ide Konten TikTok Menarik

10 Ide Konten TikTok Menarik

Jenis-Jenis Struktur Pembelian

Jenis-Jenis Struktur Pembelian

Memilih Supplier yang Tepat dalam Manajemen Pembelian

Memilih Supplier yang Tepat dalam Manajemen Pembelian

Manajemen Pembelian

Manajemen Pembelian

Pelatihan Tatap Muka Vs E-learning: Peran HR yang Makin Krusial di Era Digital

Pelatihan Tatap Muka Vs E-learning: Peran HR yang Makin Krusial di Era Digital

Mengapa Online Learning merupakan The Future of Education

Mengapa Online Learning merupakan The Future of Education

Dunia Telah Berubah ke Arah Digital

Dunia Telah Berubah ke Arah Digital

Memaksimalkan Pengembangan Karyawan Dengan Menggunakan Metode Online

Memaksimalkan Pengembangan Karyawan Dengan Menggunakan Metode Online

Kunci Sukses dalam Menjalankan Bisnis

Kunci Sukses dalam Menjalankan Bisnis

Apa itu Ketajaman Bisnis (Business Acumen)?

Apa itu Ketajaman Bisnis (Business Acumen)?

Mengoptimalkan Kinerja Laptop Untuk Bekerja Lebih Produktif

Mengoptimalkan Kinerja Laptop Untuk Bekerja Lebih Produktif

SPIN Selling sebagai Senjata Penjualan B2B yang Efektif

SPIN Selling sebagai Senjata Penjualan B2B yang Efektif

Memilih Metode Penjualan yang Tepat

Memilih Metode Penjualan yang Tepat

Menyajikan Data Secara Visual Agar Lebih Mudah Dipahami

Menyajikan Data Secara Visual Agar Lebih Mudah Dipahami

Menerima Umpan Balik (Feedback)

Menerima Umpan Balik (Feedback)

Analisis Persoalan Potensial

Analisis Persoalan Potensial

Tindakan Pencegahan (Preventive Action)

Tindakan Pencegahan (Preventive Action)

Rencana Darurat (Contingency Plan)

Rencana Darurat (Contingency Plan)

Pentingnya Membangun Kesan Pertama (First Impression) yang Baik

Pentingnya Membangun Kesan Pertama (First Impression) yang Baik

Musik Meningkatkan Produktivitas

Musik Meningkatkan Produktivitas

Rutinitas Pagi Pekerja Sukses

Rutinitas Pagi Pekerja Sukses

Dampak Perkembangan Gadget di Kehidupan Manusia

Dampak Perkembangan Gadget di Kehidupan Manusia

Meningkatkan Produktivitas dengan Teknik Pomodoro

Meningkatkan Produktivitas dengan Teknik Pomodoro

Membuat Laporan dengan Efektif Menggunakan Pivot Table

Membuat Laporan dengan Efektif Menggunakan Pivot Table

Tipe-tipe Kecerdasan Manusia

Tipe-tipe Kecerdasan Manusia

Meningkatkan Daya Ingat

Meningkatkan Daya Ingat

Menciptakan Suasana yang Nyaman dalam Belajar

Menciptakan Suasana yang Nyaman dalam Belajar

Meningkatkan Kecepatan Belajar dengan Meningkatkan Fokus

Meningkatkan Kecepatan Belajar dengan Meningkatkan Fokus

Musik Memperkuat Konsentrasi dan Fokus

Musik Memperkuat Konsentrasi dan Fokus

Pentingnya Mindset untuk Membangun Sukses

Pentingnya Mindset untuk Membangun Sukses

Memahami Supply Chain Management

Memahami Supply Chain Management

Presentasi Dengan Menggunakan Teknik Storytelling

Presentasi Dengan Menggunakan Teknik Storytelling

Fungsi dan Manfaat dari Storytelling dalam Komunikasi

Fungsi dan Manfaat dari Storytelling dalam Komunikasi

Apa Itu Storytelling

Apa Itu Storytelling

Mengenal Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015

Mengenal Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015

7 Langkah Mudah Membuat Mind Map

7 Langkah Mudah Membuat Mind Map

Mengenal Jenis-Jenis Mind Map

Mengenal Jenis-Jenis Mind Map

Permudah Pekerjaan Anda dengan Mind Map

Permudah Pekerjaan Anda dengan Mind Map

Etika di dalam Kegiatan Belajar-mengajar Melalui Zoom yang Harus Anda Ketahui!

Etika di dalam Kegiatan Belajar-mengajar Melalui Zoom yang Harus Anda Ketahui!

Fitur-fitur Zoom untuk Pembelajaran Menjadi Lebih Menarik!

Fitur-fitur Zoom untuk Pembelajaran Menjadi Lebih Menarik!

Membuat Lingkungan Kerja yang Baik untuk Generasi Millenial dan Gen Z

Membuat Lingkungan Kerja yang Baik untuk Generasi Millenial dan Gen Z

  • Our Clients
  • In The News & Media
  • Membership Package
  • International Partners
  • Job Vacancy

problem solving dan decision making adalah

Sitemap Rahasia Privasi Syarat & Ketentuan

© 2024 studilmu.com

Silahkan masukkan Email & Kata Sandi

problem solving dan decision making adalah

Informasi Training dan Pelatihan Indonesia Terbaik 2023

Pelatihan Problem Solving, Decision Making & Conflict Management

Fakta menunjukkan bahwa kelancaran operasional suatu perusahaan sangat ditentukan oleh kemampuan para eksekutifnya dalam menangani masalah dan mengambil keputusan. Keberhasilan memikul tanggung jawab seorang eksekutif sering diukur melalui kemampuannya dalam menangani masalah secara cepat dan efektif. Citra seorang eksekutif akan meningkat jika keputusan yang diambil bermutu.

Apapun level organisasi kita, dimanapun kita berada dalam organisasi, problem solving and decision making adalah kompetensi kritikal yang harus dimiliki. Level executive perusahaan akan berkecimpung dengan “ strategic decisions ” level manager akan fokus pada “ tactical decisions ” dan level staf lebih berkonsentrasi pada “ daily operational decisions .”

Pelatihan ini akan membahas tentang tiga hal penting dalam dinamika organisasi, yaitu problem solving , decision making dan conflict management . Topik Problem Solving akan membahas bagaimana cara menyelesaikan masalah dengan beberapa alternative solusi kreatif yang dapat diterapkan. Beberapa kasus dan latihan akan dibahas untuk memecahkan problem yang dihadapi atau troubleshooting dengan cara yang kreatif dan langkah-langkah yang sistematis. Topik Decision Making, akan membahas bagaimana pengambilan keputusan secara kreatif dan inovatif yang menggantikan cara-cara konvensional yang sudah banyak ditinggalkan.

Gambaran Umum Pelatihan Problem Solving, Decision Making & Conflict Management

1.1. deskripsi pelatihan.

Dimanapun kita berada dan kapanpun waktunya, kita tidak bisa lepas dari berbagai problem yang harus diselesaikan. Dalam pelatihan ini peserta akan diajak memahami teknik atau cara menyelesaikan masalah dengan beberapa alternative solusi kreatif inovatid yang dapat diterapkan diberbagai kondisi dan dalam masalah apapun itu.

Pelatihan ini akan mengajarkan peserta tentang teknik-teknik mengenali hambatan dalam organisasi, mengelola dan memecahkan hambatan tersebut menjadi kreativitas, yang selanjutnya dapat digunakan untuk memecahkan masalah-masalah dan pengambilan keputusan. Topik Management Konflik akan membahas tentang apa itu konflik, konflik atasan bawahan, konflik antar karyawan, bagaimana mengelola konflik untuk mencapai keselarasan kerja, bagaimana menghadapi orang yang sulit dan bagaimana mengubah konflik menjadi pemacu semangat kerja.

1.2 Materi Pelatihan Pelatihan Problem Solving, Decision Making & Conflict Management

  • Konsep problem solving & decision making
  • Identifikasi dan Karakteristik Masalah
  • Kemampuan berkomunikasi yang baik
  • Group creative problem solving and decision making model: Brainstorming, facilitation and mediation, dan process improvement
  • Proses Problem Solving dan Decision Making
  • Teknik Identifikasi Masalah
  • NLP Aprroach for PSDM
  • Problem Solving & Decision Making dengan teknik2 NLP
  • Menjaga Keselarasan dan Management Konflik
  • Hambatan organisasi dalam pembentukan penyelesaian masalah lingkungan yang ‘kreatif’ serta ‘inovatif’
  • Bagaimana konflik terbentuk dan menular serta penyebabnya
  • Kemampuan Mengelola Konflik
  • Teknik Menjaga Pecapaian Kinerja Yang Baik.
  • Seni Mempengaruhi dalam konteks kepemimpinan
  • Role play dan study kasus

1.3. Tujuan Dan Manfaat Pelatihan

Setelah mengikuti Pelatihan ini, peserta diharapkan mampu untuk :

  • Memahami konsep Problem Solving dan Decision Making
  • Mengembangkan kreatifitas dalam Problem Solving dan Decision Making
  • Mampu mencari solusi yang terefektif dan terefisien dalam Problem Solving dan Decision Making 

Teknis Penyelenggaraan Pelatihan Problem Solving, Decision Making & Conflict Management

2.1. tempat pelatihan.

Hal Pertama yang akan kami sampaikan bila pelaksanaan pelatihan Problem Solving, Decision Making & Conflict Management menggunakan layanan Public Training . PT. Golden Regency Consulting Training sanggup untuk melaksanakannya di seluruh kota besar di Indonesia maupun luar negeri. Kota besar yang pernah kami selenggarakan seperti di Kota Medan, Kota Padang, Kota Batam, Ibu Kota Jakarta, Kota Bogor, Kota Bandung, Kota Yogyakarta, Kota Solo, Kota Semarang, Kota Magelang. Dan lokasi pelatihan lainnya seperti Kota Surabaya, Kota Malang, Kota Bali, Kota Lombok, Kota Balikpapan, Kota Makassar, Kota Manado, dan Kota Jayapura. 

Yang Kedua, penyelenggaraan pelatihan dengan Inhouse Training , PT. Golden Regency Consulting siap melaksanakannya di seluruh penjuru Indonesia. Untuk biaya akomodasi trainer dan pendamping menjadi tanggungan dari Klien. Tidak hanya itu, kami pun sanggung melaksanakan pelatihan di luar negeri seperti Malaysia, Singapura, Thailand dan Hongkong.

Demi menjaga kenyamanan dan fokus terhadap penyampaian materi oleh trainer, pelatihan tentu kami laksanakan di hotel berbintang (minimal bintang 3) dan bekerjasama dengan pelbagai hotel seperti Santika Indonesia Hotel & Resort, Aston Hotels & Resorts, PHM Hospitality.

2.2. Waktu Pelaksanaan Pelatihan   Problem Solving, Decision Making & Conflict Management

Waktu penyelenggaraan pelatihan Problem Solving, Decision Making & Conflict Management dilaksanakan secara reguler selama 2 hari pelatihan. Dengan 8 jam setiap harinya untuk metode tatap muka dan 5/6 jam pelatihan untuk metode daring. Namun hal ini dapat juga disesuaikan dengan kebutuhan dari peserta, berikut kami sampaikan alternatif tanggal setiap minggu.

Jadwal Pelatihan berdasarkan tanggal:

Bila calon peserta menghendaki pelatihan dengan layanan Inhouse Training . Maka pilihan waktu dan durasi akan mengalami penyesuaian mengikuti kebutuhan dan kebijakan dari peserta/instansi/perusahaan.

2.3. Jenis Pelatihan 

Dalam penyelenggaraan Pelatihan Problem Solving, Decision Making & Conflict Management ada dua alternatif jenis jasa pelatihan seperti Public Training dan Inhouse Training . Dan dari dua jenis layanan tersebut kami membagi kembali dengan 2 metode pelatihan yang berbeda yaitu dengan tatap muka dan daring. 

Tatap Muka adalah Pelatihan dengan menggunakan metode inclass , dimana peserta dan pengajar atau trainer berada dalam satu ruangan serta tidak lupa penyelenggaraan Pelatihan ini kami laksanakan dengan menjalankan protokol kesehatan Covid 19. Sedangkan Daring adalah Pelatihan dengan mempertemukan peserta dan pengajar atau trainer pada salah satu infrastruktur video conferencing yaitu zoom meeting.

Sehingga ada 4 pilihan jenis pelatihan yaitu public training tatap muka, public training daring, i nhouse training tatap muka dan inhouse training daring.

2.4. Calon Participant 

Jadi sebenarnya siapa saja sih yang membutuhkan Pelatihan ini? menurut kami Pelatihan ini sangat cocok untuk diikuti oleh Manajer, Supervisor, dan Staf Karyawan dibidangnya.  

Dan tidak menutup kemungkinan dapat diikuti pula oleh seluruh karyawan yang dapat mandat dari instansi/perusahaan guna menambah wawasan. Sehingga ilmu dari pelatihan ini bisa dirasakan dan dijalankan dengan baik sesuai dengan tujuan dari instansi/perusahaan itu sendiri.

2.5. Metode Pembelajaran

Sedangkan untuk Pelatihan Problem Solving, Decision Making & Conflict Management yang kami selenggarakan menggunakan pelbagai metode pembelajaran, seperti : Diskusi, Coaching, Presentasi, Tanya Jawab, Brainstorming , Ice Breaking dan Studi Kasus.

2.6. Fasilitas Pelatihan

Berikut ini Fasilitas Pelatihan Problem Solving, Decision Making & Conflict Management yang kami berikan sesuai dengan layanan yang dipilih oleh peserta, dengan penyesuaian tertentu sesuai dengan kebutuhan peserta / instansi / perusahaan.

Public dan Private Training (tatap muka)

  • 2x Coffee Break + 1 Lunch
  • 2 Hari Pelatihan
  • Expert Trainer
  • Sertifikat Pelatihan
  • Backpack Exclusive
  • Modul Pelatihan (Hardcopy & Softcopy)
  • Dokumentasi (Hardcopy & Softcopy)
  • Transportasi Selama Pelatihan

Inhouse Training (tatap muka)

  • Transportasi dan akomodasi trainer serta pendamping

Online Training (Daring)  untuk public atau inhouse training

  • Modul Pelatihan (Softcopy)

Investasi dan Permohonan Proposal Pelatihan Problem Solving, Decision Making & Conflict Management

3.1. investasi pelatihan problem solving, decision making & conflict management.

Penyelenggaraan program pelatihan Problem Solving, Decision Making & Conflict Management  memerlukan sejumlah investasi yang harus dikeluarkan. Dengan penyesuaian perbedaan berdasarkan, jumlah hari pelatihan, jumlah peserta pelatihan, metode pelatihan dan lokasi pelatihan. Berikut adalah anggaran kasar yang dapat kami tunjukkan, yang selanjutnya secara detail dapat menghubungi kami.

3.1.1. Pelatihan di dalam Negeri

Untuk pelatihan dengan layanan Public Training besarnya investasi yaitu senilai IDR 5.250k s/d 8.100k. Sedangkan untuk pelatihan dengan layanan Inhouse Training investasi yang diperlukan mulai dari IDR 900k.

Pelatihan dengan menggunakan metode daring dan dengan layanan Public Training investasi yang dibutuhkan mulai dari IDR 3.600k. Dan untuk metode daring dengan inhouse Training investasinya mulai dari IDR 450k.

3.1.2. Pelatihan di luar Negeri

Penyelenggaraan pelatihan yang berlokasi di Negara Malaysia dan Thailand, investasi yang diperlukan mulai dari IDR 17.000k. Dan untuk pelatihan dengan tujuan Negara Singapura, dibutuhkan investasi dengan nominal mulai dari IDR 18.000k. Selanjutnya pelatihan yang terselenggara pada Negara Hongkong, investasinya mulai dari IDR 25.000k .

Tidak menutup kemungkinan bila ada peserta berkeinginan penyelenggaraan pelatihan dengan lokasi di Negara yang membutuhkan Visa, seperti Belanda, Jepang, Korea Selatan, Amerika, Inggris, Spanyol dan Negara lainnya.

3.2. Mengapa Pelatihan  Problem Solving, Decision Making & Conflict Management harus bekerjasama dengan PT. Golden Regency Consulting

Pertanyaan selanjutnya yang akan muncul adalah mengapa harus dengan GRC Training. Berikut adalah keuntungan yang dapat diambil bila bekerjasama dengan GRC Training.

  • Materi dapat disesuaikan dengan kebutuhan peserta.
  • Kami merupakan penyelenggara pelatihan yang berpengalaman, telah berdiri sejak 7 Tahun silam.
  • Memiliki Sumber Daya Trainer yang berpengalaman dalam mengajar maupun pengalaman dalam praktek.
  • Pelaksanaan Pelatihan mengikuti waktu dari calon peserta.
  • Tidak perlu menunggu kuota peserta, kami menyediakan kelas private.
  • Konsultasi post event dengan trainer.

3.3. Permohonan Proposal Pelatihan  Problem Solving, Decision Making & Conflict Management

Kemudian apa yang harus dilakukan, bila calon peserta ingin mendaftarkan atau meminta proposal Pelatihan. Selanjutnya cukup dengan mengisi formulir klik disini. namun bila ingin menanyakan hal hal terkait Pelatihan bisa menghubungi kami di nomor whatsapp .

Tertarik bekerja sama dengan GRC Training? Dan ingin mengadakan pelatihan bersama kami? Sila hubungi kami pada nomor berikut 081802214168 (Puguh) atau ingin konsultasi terlebih dahulu melalui whatsapp kami di link berikut .

Opsi judul Pelatihan yang lain

  • Pelatihan Salesmanship
  • Pelatihan PTK 007 Revisi 4

Recent Posts

  • Pelatihan Principles And Concept Of Audit
  • Pelatihan How To Make Cash Flow Forecasting
  • Pelatihan How To Be The Best Auditor: Audit Sampling Techniques And Approach
  • Pelatihan Handling Full Set Of Accounts And The Gst Factor
  • Pelatihan Gst On Land Development Of Residential And Commercial Properties
  • Accounting and Tax
  • Audit and Risk Management
  • Corporate Secretary, CSR and Law
  • Finance and Investment
  • General Affairs and IT
  • Human Capital and Resources Development
  • Operational and Marketing
  • Uncategorized
  • Entries feed
  • Comments feed
  • WordPress.org
  • Jadwal Terbaru
  • Public Training

KELAS TATAP MUKA

Problem Solving

Problem Solving and Decision Making

★★★★★

Instruktur Pelatihan

problem solving dan decision making adalah

Jadwal berikutnya>

*Tempat masih tentative

Diskon khusus

Harga belum termasuk pajak

Pemecahan masalah (problem solving) adalah proses mendefinisikan, mengidentifikasi, dan menerapkan solusi terbaik untuk menyelesaikan masalah secara efisien dan efektif. Keterampilan ini terkait dengan kemampuan dalam pengambilan keputusan (decision making) .

Kedua keterampilan tersebut penting dimiliki oleh setiap pemimpin, manajer, atau pun supervisor. Individu yang memiliki keterampilan problem solving dan decision making yang baik , cenderung lebih efisien dalam melaksanakan fungsi pekerjaan mereka sehari-hari.

Pelatihan ini akan membahas pemahaman dasar yang harus dimiliki seorang profesional untuk bisa meningkatkan keterampilan dalam memecahkan masalah dan mengambil keputusan.

Apa manfaat yang akan Anda dapatkan dalam pelatihan ini?

  • Peserta akan mendapatkan pengetahuan dan konsep-konsep penting dalam pemecahan masalah dan pengambilan keputusan.
  • Peserta akan dilatih untuk meningkatkan dan mengembangkan keterampilan pemecahan masalah dan pengambilan keputusan.

Outline Materi

  • Karakteristik Masalah Sulit
  • Hambatan untuk Pemecahan Masalah
  • Langkah-Langkah Pemecahan Masalah yang Efektif
  • Strategi Psikologis
  • Metode Argumen
  • Masalah Pengambilan Keputusan
  • Pemecahan Masalah dan Diagnosis Masalah
  • Masalah Kinerja Strategis
  • Masalah Analisis Kebijakan
  • Pemecahan Masalah Desain
  • Prinsip Ekstrim
  • Prinsip Pigeonhole
  • Roda Deming – Siklus PDCA
  • Model Berpikir Produktif Hurson
  • Diagram Tulang Ikan
  • Identifikasi Masalah
  • Jelajahi Kemungkinan Strategi
  • Menentukan tujuan
  • Lihat Alternatif
  • Pilih Solusi yang Mungkin
  • Terapkan Solusi yang Mungkin
  • Evaluasi Hasilnya
  • Manfaatkan Waktu dengan Sebaik-baiknya
  • Atasi Satu Hal Sekaligus
  • Pendekatan Langkah demi Langkah
  • Catat Kemajuan Anda
  • Ubah Kebiasaan Anda
  • Atasi Mode Autopilot Anda
  • Ubah Perspektif
  • Bersikaplah Wajar/ Praktis
  • Apa itu Pengambilan Keputusan?
  • Jenis Keputusan
  • Keputusan Individu dan Kelompok
  • Tingkatkan Pengambilan Keputusan Anda

Metode Penyampaian

  • Materi disampaikan dengan pemaparan, diskusi dan latihan.
  • Pembelajaran berlangsung 2 hari, total durasi 12 jam.
  • Waktu pembelajaran pukul 09.00-16.00 WIB, setiap harinya.
  • Diperkaya dengan studi kasus, simulasi, roleplay, dll.

Fasilitas & Kelengkapan Pelatihan

  • Modul pelatihan dan seminar kit.
  • Sertifikat pelatihan dari penyelenggara training.
  • Makan siang dan coffee break .
  • Souvenir , selama persediaan masih ada.
  • Tidak termasuk penginapan dan transportasi.

Membutuhkan pelatihan inhouse? Pelatihan dengan minimal 10 peserta, silakan isi formulir permintaan proposal inhouse .

  • Pelatihan ini akan dijalankan bila minimal telah ada 2 peserta yang mendaftar.
  • Setelah mengisi form ini, Anda akan mendapatkan form verifikasi pendaftaran , mohon ditandatangani dan dikirimkan kembali kepada kami.
  • Hanya pendaftar terverifikasi yang akan mendapatkan pemberitahuan kepastian pelaksanaan training.

captcha

KELAS ONLINE

Kelas disiarkan secara live dan interaktif, menggunakan platform video conference seperti Zoom, Team, Google Meet, dll.

Online by Zoom

*Harga belum termasuk pajak

  • Pembelajaran dengan metode  video conference by Zoom .
  • Program berlangsung selama 2 hari, total durasi 10 jam.
  • Waktu pembelajaran pukul 09.00-15.00 WIB.
  • Materi disampaikan dengan pemaparan, tanya jawab, dan latihan.

Fasilitas Training

  • Modul pelatihan dalam bentuk softcopy .
  • Sertifikat pelatihan diberikan dalam bentuk e-certificate .
  • Bila membutuhkan sertifikat cetak, akan dikirimkan lewat jasa kurir.

Ketentuan Kelas Online

Apa yang harus dilakukan peserta?

  • Menyiapkan komputer yang mendukung kamera dan mikrofon.
  • Menyiapkan koneksi internet yang stabil.
  • Menyiapkan alat tulis untuk mencatat.
  • Tidak mematikan kamera selama pembelajaran berlangsung, kecuali atas arahan fasilitator.

Bagaimana cara mengikutinya?

  • Proses pembelajaran menggunakan aplikasi video konferensi seperti Zoom, Google Meet, Microsoft Team, dll.
  • Penyelenggara akan memberikan tautan undangan kepada peserta terdaftar.
  • Lihat cara menggunakan aplikasi video konferensi di sini .
  • Pelatihan ini akan dijalankan bila minimal telah ada 1 peserta yang mendaftar.
  • Kami akan mengirimkan lembar verifikasi pendaftaran , mohon ditandatangani dan dikirimkan kembali kepada kami.

captcha

Strategi Inovasi, Pemikiran Kreatif dan Pemecahan Masalah

Pilihan kelas tatap muka, 4-5 juni 2024.

Root Cause Analysis

Root Cause Analysis (RCA)

Pilihan kelas tatap muka online, 22 mei 2024, 15 mei 2024.

Creative Problem Solving

Creative Problem Solving

13-14 juni 2024, 13-14 mei 2024.

  PERMINTAAN IN HOUSE

  • Formulir ini akan diteruskan ke salah satu penyelenggara training yang telah menjadi mitra kami.
  • Kami akan memilih penyelenggara training yang memiliki kompetensi sesuai dengan topik training yang Anda minta.

Data Pemohon

Kebutuhan pelatihan.

Tanggal Pelaksanaan*

Pilihan Kelas*

Tempat Pelaksanaan*

Jumlah peserta*

Catatan Tambahan

captcha

Mahaka Institute – Your Training Needs is Our Concern Logo

Training Problem Solving and Decision Making

Banner Mahaka Institute

Latar Belakang Training Problem Solving and Decision Making

Pelatihan Problem Solving dan Decision Making ini akan membantu Anda mengembangkan kemampuan berpikir secara kritis dan analitis dalam menyelesaikan suatu masalah, dan memilih solusi yang terbaik untuk dilakukan.

Training ini akan memberikan panduan langkah demi langkah untuk menemukan  root cause  (akar permasalahan) secara sistematis dan sekaligus komprehensif, sehingga Anda tidak hanya tahu tindakan perbaikan ( corrective action ) yang dilakukan, namun juga tindakan pencegahan ( preventive action ) yang diperlukan supaya masalah tidak terulang lagi di kemudian hari.

Disampaikan dalam bentuk grup coaching dan penuh dengan praktek untuk memastikan peserta pelatihan mampu menggunakan keterampilan Problem Solving dan Decision Making ini.

Sasaran Program Pelatihan Problem Solving and Decision

Dengan mengikuti pelatihan ini, peserta akan:

  • Memahami teknik-teknik pemecahan masalah secara rasional
  • Memahami teknik pemecahan masalah secara kreatif
  • Memahami teknik pengambilan keputusan optimal, rasional dan kreatif
  • Memahami metode menganalisis masalah potensial
  • Meningkatkan keterampilan memecahkan masalah dan pengambilan keputusan
  • Meningkatkan keterampilan dalam mempresentasikan keputusan secara efektif
  • Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan pengambilan keputusan.

Silabus Problem Solving and Decision Making Training Program

  • Analisis penyebab potensial timbulnya masalah
  • Mengenali sensitifitas problem
  • Identifikasi pemecahan masalah
  • Mencari berbagai alternative penyelesaian masalah
  • Pemilihan solusi yang terbaik
  • Mengenali resiko
  • Membuat perencanaan
  • Pengembang rencana tindak lanjut
  • Pengimplementasian solusi yang dipilih serta pengevaluasian perkembangan

Peserta Training Problem Solving and Decision Making

Karyawan perusahaan Klien

Durasi Training Problem Solving and Decision Making

Trainer training problem solving and decision making, dudung duhara, st., mt., mpm..

Dudung Duhara merupakan Senior Konsultan yang berpengalaman sebagai praktisi industri lebih dari 20 tahun, sebagai Engineer, Manager, Senior Manager, & Director of Operations di beberapa perusahaan.

Sebagai Konsultan, Beliau telah membantu banyak perusahaan industri Oil & Gas, Manufacturing, Pharmaceutical, Chemical & Petrochemicals, Engineering, Mining, Construction, Building Management, Food & Beverages, Pulp & Papers, Bank, Asuransi berskala nasional dan multinasional.

Dudung memiliki latar belakang pendidikan Sarjana Teknik Elektro (ST), dan Magister Teknik Industri (MT). Beliau juga memiliki sertifikasi kompetensi internasional : Certified Six Sigma Master Black Belt (SSMBB), Certified Master Project Manager (MPM) dan Certified Quality Manager (MQM) dan Certified Master Trainer on Industrial Engineering.

Fasilitas Online Training (Webinar)

Soft Copy Modul Materi, E-Certificate dari Mahaka Institute, Soft Copy Dokumentasi Training.

Fasilitas Offline Training

Modul Materi, Certificate, Training Kit & Souvenir, Meeting Room (Lunch & 2x Coffee Break).

Jadwal & Investasi Training

Silahkan hubungi kami / klik Disini

Pendaftaran Training & Informasi Lebih Lanjut

Olga Karmela (Marketing Training Perbankan) Call & WhatsApp : 081190011127 «   click to chat Email : [email protected]

Aziz Irawan (Marketing Training Safety) Call & WhatsApp : 081190011128 « click to chat Email : [email protected]

Nadamayanti (Marketing Training Sertifikasi) Call & WhatsApp : 081190011129 « click to chat Email : [email protected]

Dokumentasi Training

Pelatihan Microsoft Excel For Advance And Professional (16 Desember 2022)

Apa Kata Mereka

“Co Host nya Ramah2”
“overall lancar dan tepat waktu”
“Training ini sangat baik sekali dan dapat diimplementasikan bagi para pekerja PT Badak”
“Pemateri dan Host yang ramah dan supel”
“Mendukung penerapan dalam dunia kerja, dan menambah prinsip kehati”an dalam pengambilan keputusan.”
“Menambah wawasan….Muantaps… semangat, Sukses buat Mahaka”
“Membantu dalam pekerjaan yang dilakukan”
“Penjelasan yang detail sesuai dengan pengalaman pernah ikut serta menangani fraud.”
“Tepat waktu dan efisien dalam penggunaan waktunya. Sukses untuk Mahaka Institute”
“Terimakasih, bahasa dan pesan nya aku dapat terima dengan baik. semoga makin sukses”
“Materi dapat dimengerti dengan baik”
“Topik yg menarik dan bermanfaat, tertarik utk mempelajari yg lebih detail”
“Memuaskan”
“Host yang ramah, dan Pemateri yang Berkompeten di bidangnya”
“Persiapan fasilitas yg menunjang dan Fast response”
“Sangat bermanfaat dan berjalan dengan sangat baik”
“Materi yangdisampaikan sangat mudah dimengerti dan pada hari kedua ada interaksi meskipun lewat online”
“Narasumber menyampaikan materi dengan cara yang baik sehingga mudah dipahami”
“keep up the good work pak 🙂 semoga bertemu lagi”
“Banyak mendapatkan masukan wawasan dari hasil sharing dari pembicara”

Our Client 1

Dapatkan Informasi & Penawaran Terbaik dengan Menghubungi Kami

Training Ahli K3 – HSE Consultant – Konsultan ISO – NEBOSH Indonesia

Training Ahli K3 – HSE Consultant – Konsultan ISO – NEBOSH Indonesia

  • February 23, 2015
  • Posted by: admin
  • Category: Problem Solving and Decision Making

Problem Solving & Decision Making

Training Problem Solving & Decision Making

Training Problem Solving & Decision Making – Ketika dihadapkan dengan masalah sulit, pemecahan dan pengambilan keputusan penting untuk tindakan terbaik, tidak bisa hanya membuat “tebakan terbaik” dan berharap untuk hasil yang positif. Firasat, insting, dan intuisi murni kadang-kadang menjadi inspirasi, tetapi lebih sering menimbulkan kesulitan tak terduga.

Problem Solving and Decision Making (PSDM) adalah proses langkah-demi-langkah yang membantu kita dengan cepat dan akurat menyelesaikan berbagai masalah bisnis. Digunakan dalam organisasi di seluruh dunia, PSDM membantu pada semua tingkatan dalam organisasi secara efisien dalam mengatur dan menganalisa informasi dan mengambil tindakan yang tepat. PSDM membantu menemukan know-how, membangun konsensus, dan memperoleh komitmen serta memecahkan masalah dengan efektif dan efisien. Proses PSDM menyediakan kerangka kerja untuk memecahkan masalah dan pengambilan keputusan dengan mudah yang dapat diintegrasikan ke dalam standar operasional prosedur.

Sasaran Program Training Problem Solving & Decision Making

  • Memahami pola pikir rasional untuk memecahkan masalah dan pengambilan keputusan dalam pelaksanaan tugas manajemen.
  • Berlatih menggunakan sistematika pemecahan masalah secara efektif
  • melakukan analisa situasi, untuk mengurai masalah kompleks menjadi beberapa masalah tunggal.
  • melakukan analisa persoalan  untuk mencari penyebab masalah.
  • melakukan analisa keputusan untuk pengambilan keputusan yang tepat.
  • melakukan analisa persoalan potensial untuk mengamankan keputusan yang  diambil agar  hasil sesuai dengan yang diharapkan.
  • Situation Appraisal digunakan untuk menjelaskan isu-isu, prioritas, mengatur dan rencanakan solusi yang sesuai.

Garis Besar Program Training Problem Solving & Decision Making

Pemahaman manajemen rasional Sasaran Problem Solving & Descision Making (PSDM) 4 proses PSDM :

  • Problem Analysis digunakan untuk mencari penyebab penyimpangan positif atau negatif. Ketika karyawan, mesin, sistem, atau proses tidak bekerja seperti yang diharapkan, Analisis Masalah menyediakan sebuah proses terstruktur untuk mengidentifikasi dan memverifikasi penyebabnya.
  • Decision Analysis digunakan untuk membuat pilihan. Bila pilihan tidak jelas, bila ada banyak pilihan, atau risiko membuat pilihan yang salah besar, Decision Analysis memaksimalkan manfaat dan meminimalkan resiko.
  • Potential Problem/Opportunity Analysis digunakan untuk melindungi rencana dan mencapai sasaran. Ketika sebuah tugas atau proyek harus berjalan dengan baik, Potential Problem/Opportunity Analysis mengungkapkan faktor pendorong dan mengidentifikasi cara untuk memastikan keberhasilan.
  • Menetapkan rencana implementasi program PSDM di tempat kerja

JADWAL TRAINING

Jadwal training online.

  • Online, 07 – 08 Juni 2023
  • Online, 25 – 26 September 2023
  • Online, 29 – 30 November 2023

*(Training Online dilaksanakan pada Aplikasi Conference bisa diakses via Mobile ataupun Laptop/PC, info lebih lanjut hubungi kami)

Jadwal Training (Tatap Muka)

Selama Masih Masa Pandemi Covid-19, Training Tatap Muka masih belum bisa dilaksanakan .

Investasi Training (Online) :

  • Rp. 5.999,000- Rp. 3.999.000.-
  • Sertifikat Kehadiran  
  • Softcopy Materi

Investasi Training  (Offline/ Tatap Muka ) :

  • Rp. 8.649.000,- Rp. 5.499.000,-
  • Modul Training  (hardcopy / softcopy)
  • Training Kit
  • Tempat training di hotel berbintang,
  • Makan Siang, coffee / tea break,
  • Sertifikat Attendance
  • Foto Bersama

MENGAPA MEMILIH PHITAGORAS?

Berdiri sejak tahun 2003, Phitagoras merupakan PJK3 Resmi KEMNAKER dan memiliki lima sertifikasi internasional yaitu: ISO 9001:2015 dari BSI, ISO 45001:2018 dari Bureau Veritas, Approved Learning Partner NEBOSH UK, Approved Centre British Safety Council, serta Registered Centre CIEH (Chartered Institute of Environmental Health) UK.

Logo BSI ISO 9001

Pendaftaran Training Problem Solving and Decision Making

Pesan Anda .

Problem Solving & Decision Making

Kami hadir untuk membantu Anda. Silakan Chat dengan salah satu Account Executive Kami

Account Executive

Nina - Head Office

Laras - head office, fara - head office, nia - head office, khrisna - head office, aulia - head office, annisa - head office, shofi - head office.

Nina - Head Office Komunikasikan Kebutuhan Anda Disini

problem solving dan decision making adalah

Laras - Head Office Komunikasikan Kebutuhan Anda Disini

Fara - Head Office Informasikan Kebutuhan Training Anda

Nia - Head Office Komunikasikan Kebutuhan Anda Disini

Khrisna - Head Office Paparkan Kebutuhan Training Anda Sekarang Juga!

Aulia - Head Office Chat kami untuk kebutuhan anda

Annisa - Head Office Chat kami untuk kebutuhan anda

Shofi - Head Office Paparkan Kebutuhan Training Anda Sekarang Juga!

IMAGES

  1. Guidelines to Problem Solving and Decision Making

    problem solving dan decision making adalah

  2. Master Your Problem Solving and Decision Making Skills

    problem solving dan decision making adalah

  3. Apa Itu Problem Solving? Manfaat, Tahapan, dan Cara Meningkatkannya

    problem solving dan decision making adalah

  4. IMPROVE PROBLEM SOLVING & DECISION MAKING

    problem solving dan decision making adalah

  5. Mengenal Proses Problem Solving di Dunia Kerja

    problem solving dan decision making adalah

  6. PROBLEM SOLVING AND DECISION MAKING

    problem solving dan decision making adalah

VIDEO

  1. Management Bisnis: Manajemen Skill, Sistem Perencanaan, Problem Solving dan Decision Making

  2. STUDY SKILL : PROBLEM SOLVING

  3. Importance of Problem solving and Decision Making Skill

  4. Problem Solving Millealab Creator VR

  5. Business Intelligence (BI) dan Decision Support System (DSS)

  6. Polsek Sentolo

COMMENTS

  1. Apa Itu Problem Solving & Decision making?

    Identifikasi Masalah. Langkah pertama dari problem solving adalah identifikasi masalah. Tujuannya adalah supaya masalah tersebut tidak terulang kembali (corrective action). 2. Analisa. Langkah kedua adalah menganalisa masalah. Temukan root cause (akar permasalahan) dari permasalahan tersebut. Mengambil Keputusan.

  2. Cara Menerapkan Problem Solving dan Decision Making

    Kemampuan memecahkan masalah (problem solving) dan membuat keputusan (decision making) adalah keterampilan penting dalam kehidupan pribadi dan profesional.Keterampilan ini sangatlah vital untuk mengatasi tantangan, menemukan solusi, dan membuat pilihan yang tepat. Baik itu dalam menyelesaikan konflik, menangani isu-isu kompleks, atau membuat keputusan bisnis penting.

  3. Decision Making: Definisi, Contoh, Manfaat, dan Cara ...

    Decision making adalah skill yang berhubungan erat dengan beberapa skill lainnya yang dibutuhkan oleh seorang pemimpin.. Berikut ini beberapa contoh dari skill decision making menurut Indeed, antara lain:. 1. Problem solving. Contoh skill decision making yang pertama adalah problem solving atau penyelesaian masalah.. Kemampuan problem solving umumnya disebut hanya dibutuhkan oleh para pemimpin ...

  4. Problem Solving: Pengertian, Proses, dan Metodenya

    Metode Problem Solving. 1. Brainstorming. Brainstorming merupakan metode problem solving yang paling banyak digunakan oleh orang-orang. Pasalnya, metode ini efektif untuk digunakan sebagai pemecahan masalah melalui solusi kreatif. Prosesnya adalah setiap orang harus menyampaikan ide-ide maupun pendapat yang kemudian dapat diolah menjadi satu ...

  5. Apa itu Problem Solving? Manfaat dan Penerapannya

    Manfaat Problem Solving. Delapan berikut adalah manfaat utama dari memiliki kemampuan menyelesaikan masalah yang perlu kamu tau: 1. Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah. Manfaat utama problem solving adalah kemampuan untuk mengatasi masalah dengan lebih efektif. Seseorang yang telah memiliki kemampuan pemecahan masalah akan dapat menghadapi ...

  6. Problem Solving: Arti, Manfaat, Proses, dan Contohnya di Dunia Kerja

    Contoh 1: Deadline mepet dan beban kerja banyak. Salah satu contoh problem solving yang akan sering kamu jumpai di dunia profesional adalah tugas yang menumpuk dengan tenggat waktu berdekatan. Jika kamu berada dalam situasi ini, jangan panik dulu. Pertama, tarik napas agar kamu bisa berpikir dengan jernih.

  7. Pengertian Problem Solving Beserta Teori dan Contoh Soalnya

    Nggak cuma di sekolah, kok. Dunia kerja pun membutuhkan orang-orang dengan skill tersebut. Pasalnya, problem solving adalah bagian dari keterampilan atau kecakapan intelektual seseorang. Tanpa memahami dan memiliki skill tersebut, akan sulit rasanya saat elo menghadapi berbagai masalah atau hambatan dalam hidup.

  8. Problem Solving: Arti, Metode, Contoh, Proses & Tips Pentingnya

    Berikut adalah beberapa contoh kasus yang sering terjadi di dunia kerja di mana kemampuan problem solving sangat dibutuhkan. 1. Menyelesaikan komplain pelanggan. Di kasus ini, jelas sebagai seorang profesional, kamu harus memikirkan bagaimana langkah-langkah menyelesaikan masalahnya.

  9. Apa Itu Problem Solving? Ini Pengertian, Tujuan, & 5 Metodenya

    Setelah memahami apa itu problem solving dan tujuannya, di bawah ini terdapat beberapa tahapan untuk menerapkan metode problem solving.Jika Anda merasa belum punya skill problem solving mumpuni, cara-cara di bawah ini dapat membantu Anda berlatih.. 1. Mendefinisikan Masalah. Tahapan pertama problem solving adalah dengan mendefinisikan, mengurai, dan menyusun kembali satu per satu masalah pokok ...

  10. Apa itu Problem Solving? Arti, Metode dan Cara Meningkatkan

    Arti, Metode dan Cara Meningkatkan. Dalam dunia kerja, problem solving adalah salah satu kemampuan yang dibutuhkan dan tak jarang jadi pertimbangan apakah seorang kandidat diterima di perusahaan tersebut atau tidak, mengingat di dunia profesional tak jarang dihadapkan dengan masalah. 1. Brainstorming. 2.

  11. Decision Making: Pengertian, Manfaat, Contoh Dan Cara ...

    Manfaat Decision Making. Berikut adalah beberapa manfaat dari decision making: Memberikan lebih banyak informasi mengenai keputusan yang diambil. Meningkatkan partisipasi dari pekerja. Memberikan lebih banyak alternatif untuk pilihan yang lebih baik. Meningkatkan tingkat penerimaan dan komitmen pekerja. Meningkatkan kualitas keputusan yang diambil.

  12. Problem Solving Decision Making

    GARIS BESAR PROGRAM : Pemahaman manajemen rasional. Sasaran Problem Solving & Descision Making (PSDM) 4 proses PSDM : Problem Analysis digunakan untuk mencari penyebab penyimpangan positif atau negatif. proses tidak bekerja seperti yang diharapkan, Analisis Masalah menyediakan sebuah proses terstruktur untuk mengidentifikasi dan memverifikasi ...

  13. PDF Pemecahan Masalah dan Pengambilan Keputusan Oleh SDM

    Kaitan problem solving dan decision making (Wood et al, 1998, p. 532) Problem solving Decision making Menurut Robbins (2001), setiap orang memerlukan problem-solving dan decision ... Biasanya yang terlibat adalah atasan dan bawahan, di antara sesama sejawat, dan antara organisasi dengan organisasi lain atau dengan orang lain. ...

  14. Problem Solving: Tahapan, Strategi dan Cara Meningkatkannya

    Sumber : Gerd Altmann dari Pixabay. Menurut Robertson (2005) terdapat tiga metode investigasi dalam problem solving (pemecahan masalah), yaitu :. Eksperimen "laboratorium": adanya variabel yang dikontrol dan berada dibawah kendali peneliti, dan dalam metode ini masalah bersifat harus Analisis protokol secara verbal: dalam metode ini, protokol dianalisis dengan cara berbicara secara lantang ...

  15. Pemecahan Masalah vs Pengambilan Keputusan: Perbedaan dan Perbandingan

    Pemecahan masalah adalah proses mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah atau tantangan yang mencegah individu atau organisasi mencapai tujuannya. Pengambilan keputusan melibatkan pemilihan tindakan atau solusi. Proses ini bisa rumit dan melibatkan berbagai faktor. Pemecahan masalah adalah proses kompleks yang memerlukan analisis mendalam.

  16. Problem Solving (Pemecahan Masalah)

    Menurut Uno (2014, hlm. 134) problem solving adalah kemampuan untuk menggunakan proses berpikir dalam memecahkan masalah dengan mengumpulkan fakta, menganalisis informasi, penyusunan alternatif solusi, serta memilih solusi masalah yang lebih efektif. Artinya problem solving merupakan pencarian solusi melalui proses berpikir yang sistematis.

  17. Problem Solving & Decision Making (PROSDEM)

    Problem Solving & Decision Making MENJAWAB MASALAH APA Salah satu tugas utama manajer adalah membuat keputusan. Bahkan kualitas kepemimpinan seseorang dapat diukur dari kualitas keputusan yang dibuatnya. Hal ini wajar karena keputusan yang dibuat manajer akan memengaruhi keseluruhan organisasi yang dikelolanya. Oleh karena itu, setiap manajer harus memiliki alat pengambilan keputusan yang ...

  18. Mengenal Proses Problem Solving di Dunia Kerja

    Namun, ada beberapa perbedaan utama antara problem solving dan project based learning, yaitu: 1. Scope (Ruang Lingkup) Problem solving biasanya lebih works untuk penanganan masalah atau tantangan yang bersifat spesifik sehingga proses pengerjaannya pun cenderung lebih singkat. Sementara itu, project based learning lebih banyak digunakan untuk ...

  19. Problem Solving and Decision Making

    Problem Solving and Decision Making ... Uncertainties, risks, dan consequences adalah tiga hal yang harus bisa di manage oleh para leader dalam setiap pemecahan masalah dan pengambilan keputusan. "Kita jangan takut dengan bayang-bayang sendiri," nasihat Bapak Michael.

  20. Problem Solving, Decision Making & Conflict Management

    1.2 Materi Pelatihan Pelatihan Problem Solving, Decision Making & Conflict Management. Konsep problem solving & decision making. Identifikasi dan Karakteristik Masalah. Kemampuan berkomunikasi yang baik. Group creative problem solving and decision making model: Brainstorming, facilitation and mediation, dan process improvement.

  21. Problem Solving and Decision Making

    Pemecahan masalah (problem solving) adalah proses mendefinisikan, mengidentifikasi, dan menerapkan solusi terbaik untuk menyelesaikan masalah secara efisien dan efektif. Keterampilan ini terkait dengan kemampuan dalam pengambilan keputusan (decision making).. Kedua keterampilan tersebut penting dimiliki oleh setiap pemimpin, manajer, atau pun supervisor.

  22. Training Problem Solving and Decision Making

    Latar Belakang Training Problem Solving and Decision Making Pelatihan Problem Solving dan Decision Making ini akan membantu Anda mengembangkan kemampuan berpikir secara kritis dan analitis dalam menyelesaikan suatu masalah, dan memilih solusi yang terbaik untuk dilakukan. Training ini akan memberikan panduan langkah demi langkah untuk menemukan root cause (akar permasalahan) secara sistematis ...

  23. Problem Solving & Decision Making

    Problem Solving and Decision Making (PSDM) adalah proses langkah-demi-langkah yang membantu kita dengan cepat dan akurat menyelesaikan berbagai masalah bisnis. Digunakan dalam organisasi di seluruh dunia, PSDM membantu pada semua tingkatan dalam organisasi secara efisien dalam mengatur dan menganalisa informasi dan mengambil tindakan yang tepat.